Roma 4 – Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan

Roma 4:3
Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”

Pada bagian ini Paulus menceritakan tentang Iman seorang Abraham yang Tuhan perhitungkan sebagai kebenaran. Iman yang seperti apa?

Roma 4:18-21
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Iman yang tetap percaya pada janji Tuhan bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa. Meskipun secara manusiawi hal itu sangat mustahil untuk terjadi mengingat usianya sudah sangat tua dan tubuhnya sudah sangat lemah dan bahwa rahim Sara istrinya telah tertutup, dari mana ia bisa jadi bapa sebuah bangsa, seorang anakpun ia tidak punya.

Iman Abraham tidak menjadi lemah, malah dengan penuh keyakinan, ia percaya kalau Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Iman yang seperti inilah yang Tuhan perhitungkan sebagai kebenaran.

Hal itu tidak hanya berlaku untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya sebagai kebenaran, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

Jadi, saya harus punya keyakinan yang dalam akan setiap janji Tuhan yang telah Ia janjikan kepada saya pasti akan Ia penuhi. Belajar untuk punya fokus pada janji itu bukan pada keadaan yang sedang saya alami saat ini baik keadaan saya saat ini emang mendukung untuk janji itu terpenuhi atau tidak. Jangan sampai saya jadi ragu dan tidak percaya.

Palopo, 04-04-2020

Roma 3 – Kasih Karunia yang menuntun/menuntut pertobatan

Roma 3:1-8

Surat Paulus kepada jemaat diRoma ini begitu terstruktur dan jujur pada bagian awal ini sangat susah untuk saya pahami sehingga saya mengulang membacanya sampai 3 kali baru saya bisa mengerti karena ayat ini mengingatkan saya pada 2 Korintus 12:9 bahwa “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Tapi bukan karena mengandalkan kasih karunia Tuhan lantas membuat saya bermain-main dengan dosa karena seperti dibacaan saya kemarin yang mengajarkan tentang kemurahan Tuhan yang sebenarnya menuntut saya untuk lakukan pertobatan bukan untuk semakin menikmati dosa saya.

Jadi pada dasarnya tidak ada yg namanya kasih karunia yang tak terbatas sehingga saya bebas untuk lakukan apa yang saya mau, toh pada akhirnya Tuhan tetap ngampunin saya. Jadi berbeda antara orang yang jatuh dosa kemudian ingin bangkit dengan bertobat, dengan orang yang sudah jatuh tp tidak mau bangkit alias enjoy nikmati dosa/kelemahannya ini.

Roma 3:9-10
Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.

Setelah tahu akan kuasa kasih karunia ini, Paulus kemudian menjelaskan sebenarnya siapa sih yang paling perlu akan kasih Karunia Tuhan ini! Orang Yahudi sajakah atau orang Yunani, atau saya.
Jawabanya ialah kita semua ini sama, apapun latar belakang saya dan kamu, kita ini aejak awal ada dibawah kuasa dosa, tidak ada satupun yang dapat membenarkan diri dihadapan Tuhan. Alias saya udah rusak dari awal, tidak ada satupun yang dapat saya perbuat yg membuat saya kembali utuh dihadapan Tuhan selain dari mengandalkan kasih karunia Tuhan itu.

Roma 3:23-25
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya.

Selanjutnya Paulus menjelaskan Kasih Karunia yang bagaimanakah yang bisa mengubahkan saya dimata Tuhan?
Kasih Karunia lewat iman percaya kepada Yesus Kristus yang karena darahNya memulihkan/mendamaikan hubungan saya dengan Bapa disorga yang selama ini jadi seteru saya karena dosa yang saya punya sejak saya ada dunia ini.

Jadi yang saya harus lakukan adalah:

  1. Sadar diri klu pada dasarnya saya ini adalah orang berdosa dan tidak ada satupun yang dapat saya lakukan sendiri yang mampu mengubah keadaan saya itu. Sangat susah membersihkan lantai yang kotor dengan menggunakan sapu kotor.
  2. Dengan kerendahan hati mau datang menghampiri kasih karunia Tuhan yang bisa memulihkan saya itu. Yaitu dengan membangun iman percaya kepada Tuhan Yesus bahwa Ia mati untuk saya bisa berbaikan lagi dengan Bapa. Darah Tuhan Yesus membersihkan dosa saya yang menjadi penghalang saya datang kepada Tuhan, begitu juga sebalikanya penghalang Tuhan datang kepada saya.
  3. Tidak menyia-nyiakan kasih karunia itu dengan tetap menikmati kelemahan saya, tapi mau bangkit dan lakukan pertobatan saya, bertumbuh sesuai dangan yang Tuhan mau. Tidak ada alasan untuk saya tidak bisa lakukan itu. Apalagi jika syaa sensiri percaya klu Kuasa Tuhan itu unstoppable, termasuk kuasa yang mengubahkan hidup saya.

Palopo, 03-04-2020

Roma 2 – Ciri orang yang hatinya dipenuhi Firman Tuhan

Surat Paulus untuk jemaat Roma pada bagian ini banyak menceritakan tentang karakter Tuhan yaitu

  1. Tuhan yang menghukum/menghakimi dengan jujur segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia (ayat 1-3). Dan karena itu saya tidak ada hal untuk menghakimi sesama saya karena sayapun ada saatnya akan melakukan hal yang sama.
  2. Kemurahan Tuhan yang mendorong pertobatan (ayat 4-5). Dari ayat ini saya bisa melihat bahwa kemurahan Tuhan itu bukan untuk saya anggap enteng karena itu sebenarnya hanyalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada saya untuk segra melakukan pertobatan saya. Jika tidak saya lakukan, saya tidak berhak atas kemurahan Tuhan itu lg. Disin sya bs melihat klu ternyata kemurahan Tuhan itu ada batasnya, tp bukan Tuhan yang membuat itu terbatas melainkan saya dan hati saya sendiri yang membuatnya terbatas akan hidup saya.
  3. Tuhan akan membalas orang menurut perbuatannya (ayat 6-10). Dengan kata lain ketika saya tidak mau bertobat dan memanfaatkan kemurahan Tuhan, maka saatnya akan tiba Tuhan akan melakukan perhitungan yang adil dengan saya. Dan untuk hal ini sya sudah pastikan klu saya pasti tidak sanggup menyeimbangkan perbuatan baik saya dengan perbuaan jahat yang sudah saya lakukan.
  4. Tuhan tidak memandang buluh/tebang pilih (ayat 11-16). Tidak ada hak istimewa dimata Tuhan mau itu saya memutuskan tunduk dibawa hukum Taurat seperti orang Yahudi ataupun dr segi jabatan sebagai pendeta sekalipun tidak ada bedanya dimata Tuhan jika saya tidak mau melakukan pertobatan.

Roma 2:13&15
Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan….Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Dan inilah yang membuat saya dan kamu di mata Tuhan benar-benar punya hati yang didalamnya ada tertulis Firman Tuhan yakni ketika saya dan kamu melakukan apa yang dituntut dalam Firman Tuhan, termasuk tuntutan/tuntunan kemurahan Tuhan akan buah-buah pertobatan saya dan kamu.

Palopo, 02-04-2020
Jangan berhenti lakukan pertobatan kita setiap hari

Roma 1 – Cara Tuhan menghibur anak-anakNya

Roma 1:11-12
Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu, yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku.

Ayat dr surat Paulus untuk jemaat di Roma ini berisikan kerinduannya untuk segera bertemu dengan jamaat disana. Bertatap muka dengan jemaat yang kabar tentang iman mereka terdengar oleh Paulus.

Mungkin keadaan Paulus ini relate dengan keadaan saya saat ini yang sangat rindu untuk bertemu langsung dengan jemaat yg lain, walaupun memang dalam kondisi notmalpun hanya 4 hari dalam sebulan sy ba berkumpul dengan jemaat di Makassar tp itu merupakan moment yg luar biasa buat saya. Saat saat sekrang dimana kita diminta untuk physical distancing membuat saya tidak bisa lago melakukan itu, bersyukur lewat zoom kerinduan itu sedikit banyak tersalurkan. Tapi fellowship secara langsung tetap tidak tergantikan, karena hal itulah yang sanggup membuat agar supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku.

Lewat inipulalah saya sangat bisa relate dengan penghiburan dr Tuhan, bahwa Tuhan memakai jemaatnya untuk bisa saling menghibur satu dengan yang lain lewat iman bersma kepada Tuhan. Punya visi dan semangat yang sama tentang Tuhan memang sangat make meaning untuk selalu membuat saya tidak merasa berjuang sendiri meskipun pergumulan saya dan yang lain berbeda dan secara fisik tidak selamanya saya bersama jamaat tp saat tau saya tidak sedang berlari sendiri, tapi ada brother dan sister yang berlari disamping saya membuat saya sangat dihiburkan.

Roma 1:13
Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui, bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu tetapi hingga kini selalu aku terhalang agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain.

Keadaan yang memisahkan Paulus dengan jemaat di Roma bukanlah suatu hal yang kebetulan tp dalam iman Pualus hal itu terjadi agar jika tiba saatnya Paulus sampai di Roma, Ia akan menemukan buah-buah dalam jemaat itu.

Keadaan saat inipun dimana kita semua dituntut untuk stay di rumah masing-masing dan tidak bisa bertemu pasti ada maksud Tuhan dibalik ini semua, bukan karena kuasa virus corona tp karen Tuhan menghendaki itu, agar jika tiba saatnya kita bertatap mula kembali, saya dan kamu bisa saling membagikan buah yang kita hasilkan selama physical distancing ini berlangsung.

Palopo, 01-04-2020
Have a good night