Matius 16

Matius 16:15-17
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

Matius 16:23-25
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Melihat 2 bagian ayat diatas sangat kontras, padahal keduanya adalah respon dr 1 orang tentang Tuhan, yaitu respon dari Petrus yang merupakan murid paling dekat kepada Tuhan.
Petrus tau bahwa Yesus itu Tuhan tapi ia tidak mengerti apa yang akan Yesus lakukan sebagai Tuhan.

Sayapun sering ada dikeadaan yang sama seperti Petrus, saya memang percaya klu Yesus itu Tuhan dan Juruselamat saya, tapi kadang saya tidak membuka diri terhadap apa yang sanggup Tuhan kerjakan dalam hidup saya dengan kapasitasNya sebagai Tuhan. Saya memilih membatasi/menarik Yesus ke samping hidup saya daripada membiarkanNya melakukan apa yang sudah Dia siapkan untuk saya. Dalam keadaan inilah yang membuat saya menjadi orang yang tidak bisa berubah meskipun percaya Tuhan.

Dari saat teduh ini saya belajar lagi tentang:

  1. Tujuan saya membangun hubungan personal dengan Tuhan lewat belajar FirmanNya adalah untuk melatih hati dan pikiran saya condong/terhubung dengan apa yang dipikirkan Tuhan. Yang berarti makin menjauh dr pemikiran-pemikiran dasar saya sebagai manusia dan referensi dunia.
  2. Kerendahan hati untuk tidak membatasi/menarik Tuhan dari hidup saya, tapi mau mendorong diri saya untuk lakukan dan ikuti apa yang Tuhan ajarkan, baik lewat Firman Tuhan maupun pembimbingan.
  3. Perubahan hidup yang akan saya alami sangat tergantung pada seberapa terbukanya saya dengan Kuasa/tindakan Tuhan.

Palopo, 16-05-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *