1 Korintus 9

1 Korintus 9:16
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

Pasal ini Paulus tulis sebagai respon/pembelaan dia atas banyaknya jemaat yg mengkritik dia tentang kerasulannya dan pengupahan yg selayaknya ia peroleh. Seolah-olah Ia memberitakan injil dengan motivasi untuk upah sebagai pemberita injil, seperti jadi pendeta demi gaji pendeta. Tapi lewat surat ini Paulus menjelaskan banyak hal tentang hak-haknya dia yg seharusnya jika dibandingkan dengan pekerjaan dunia, tapi semuanya itu tidak ia pergunakan “supaya jangan sampai mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.”

Krn memberitakan injil bukanlah pilihan seperti memlih pekerjaan, itu adalah keharusan baginya. Sebagai seorang percaya yg merasakan kebaikan Tuhan sudah menjadi respon yg benar untuk juga memberitakan kebaikan itu kepda orang lain.

1 Korintus 9:19-23
Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.

Paulus mengerti benar bagaimana Tuhan sudah memerdekakan dia, membebaskan dia untuk lakukan apa saja, tapi ia sadar untuk memberitakan Injil ia harus menyangkali diri akan kebebasan yg ia punya itu dan memikul salib pemberitaan Injil dengan jadi seorang hamba untuk semua orang. Menjadi seorang hamba bukan berarti seperti pembantu saja, tapi bagaimana ia bisa hidup seperti hidup orang lain yg ia ingin beritakan Injil itu. Mudah?? Pastinya nggak banget, seperti membuang habits yg selama ini ia hidupi dan menggantinya dengan habits hidup orang lain agar ada kesempatan memberitakan Injil kepada mereka. Like a chameleon.

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Dari Firman Tuhan ini saya belajar :

  1. Saat saya memberitakan Injil ke orang lain, saya harus jaga hati saya untuk tidak bermotivasi untuk mengharapkan imbal balik dr apa yg saya lakukan itu, apapun bentuknya, apa yg saya harapkan cukup dari Tuhan saja yg adalah sang pemberi pekerjaan pemberitaan Injil itu.
  2. Sebagai seorang kristen/murid Tuhan, memberitakan Injil bukanlah pilihan tapi keharusan buat saya lakukan. Bukan seperti memilih suatu pekerjaan dulu yg seperti pendeta, baru bisa memberitakan Injil. Celakalah klu saya tidak memberitakn Injil.
  3. Makin mengerti tentang makna menyangkal diri dan memikul salib yaitu hidup seperti bunglon buat banyak orang, menjadi lues, bisa menyatu dengan banyak orang, agar saya punya kesempatan lebih buat menyampaikan Injil ke dalam hidup mereka. Dan saya mau berkomitmen buat belajar lakukan ini lg krn belakangan ini sudah tidak lakukan.
  4. Berbaur tapi tetap punya karakter Tuhan dengan terus membangun relasi pribadi dengan Tuhan.

Palopo, 09-10-2020
Have a great day

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *