1 Korintus 14 – Karunia untuk membangun Jemaat, bukan untuk diri sendiri

1 Korintus 14:1-3
Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.

Surat Paulus ini masih menyorot masalah pertemuan jemaat di Korintus, karena pertemuan itu berlangsung dengan tidak teratur dan tidak sopan/menghargai satu dengan yang lain, terlebih banyak di antara mereka yang mulai memakai bahasa roh.

1 Korintus 14:23
Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?

Bener sih n saya pernah di posisi orang luat itu, masuk ke sebuah gereja di tangerang yg pakai bahasa roh, kyk “samlabalabalaba”. Awalnya sih fine2 aja mikirnya paling singkat aja. Eh ternyata panjng banget n mulai risih, mereka ngomong apa sih? Kapan dijelasin artinya 😅. Dan beneran abis itu nggak ke sana lg. Sempet mikir bahasa roh gini banget yah, susah banget buat saya pahami.

1 Korintus 14:33
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.

Segala hal yang Tuhan karuniakan buat kita semua bukan untuk kita bisa beriman dan survive didalam Tuhan saja, tapi untuk membawa damai sejahtera di tengah jemaat dan dunia dimana kita berada.

Dari Firman Tuhan pagi ini saya belajar :

  1. Setiap karunia/talenta yg Tuhan berikan buat saya, harus saya pakai buat membangun jemaat/tubuh Tuhan, bukan untuk kepentingan saya sendiri.
  2. Belajar bernubuat yaitu mengusahakan setiap kata yang keluar dari mulut saya penuh hikmat, yang pertama-tama harus mudah dimengerti/dipahami kemudian dapat membangun, menasehati, dan menghibur setiap orang yang mendengarnya.
  3. Tuhan tidak pernah menghendaki supaya saya jadi pembawa masalah, tapi harusnya saya menjdi pembawa damai sejahtera baik di rumah, di kantor, dan di tengah2 jemaat Tuhan.

Palopo, 15-10-2020
Have a blessed day yah🤗

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *