1 Tawarikh 18-20

1 Tawarikh 18:1-3
Sesudah itu Daud memukul kalah orang Filistin dan menundukkan mereka; lalu ia merebut Gat dan segala anak kotanya dari tangan orang Filistin. Dan Daud memukul kalah orang Moab, sehingga orang Moab takluk kepadanya dan harus mempersembahkan upeti. Selanjutnya Daud memukul kalah Hadadezer, raja Zoba, dekat Hamat, ketika ia pergi menegakkan kekuasaannya pada sungai Efrat.

Setelah tabut Tuhan berhasil kembali ke Yerusalem, makin banyak kemenangan perang yang diperoleh Daud dan Israel, bangsa-bangsa yang jauh lebih besar seperti Moab takluk di bawah bangsa Israel.

1 Tawarikh 18:11
Juga barang-barang ini dikhususkan raja Daud bagi TUHAN, bersama-sama perak dan emas yang diangkutnya dari segala bangsa, yakni dari orang Edom, dari orang Moab, dari bani Amon, dari orang Filistin dan dari orang Amalek.

Semua rampasan perang yang diperoleh Daud, tidak ia gunakan untuk membangun istananya atau menggunakan untuk keperluannya, tapi ia tabung/timbun untuk bahan baku pembuatan Rumah Tuhan.

1 Tawarikh 19:1
Sesudah itu matilah Nahas, raja bani Amon, lalu anaknya menjadi raja menggantikan dia.
1 Tawarikh 20:5
Maka terjadilah lagi pertempuran melawan orang Filistin, lalu Elhanan bin Yair menewaskan Lahmi, saudara Goliat, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.

Meskipun pada zaman Daud adalah zaman bangkitnya bangsa Israel, namun ternyata peperangan tidak pernah surut dari bangsa ini, keberadaan tabut Tuhan bukanlah jaminan mereka bisa lepas dari perang, bangsa yang sebelumnya kalah, pada masa tertentu bangkit lagi memberikan perlawanan.
Yang berbeda adalah penyertaan Tuhan yang selalu ada buat mereka.

Dari saat teduh ini saya belajar dari hidup Daud :

  1. Penyertaan Tuhan membangun rasa percaya diri Daud dan bangsanya sehingga makin banyak perang yang mereka menangkan, sayapun harus punya confidence from God yang sepeti ini, dengan Tuhan semuanya pasti akan bisa saya lewati.
  2. Bersama Tuhan bukan berarti tidak ada peperangan, justru semakin banyak peperangan yang sebenarnya Tuhan pakai untuk membuat bangsa kecil seperti Israel makin besar di mata bangsa lain. Masalah yang datang dalam hidup sayapun Tuhan pakai untuk buat saya lebih bertumbuh dari orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.
  3. Segala hal yang bisa saya lakukan bersama Tuhan bukanlah untuk saya, melainkan harus saya persembahkan kembali buat membangun bait Tuhan, tubuh jemaat Tuhan.

Palopo, 2 February 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *