1 Tawarikh 21

1 Tawarikh 21:1-2
Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel. Lalu berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada para pemuka rakyat: “Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka.”

Apa untungnya iblis menghasut Duad buat menghitung bangsa Israel? Bukannya lumrah untuk mengadakan sensus seperti di buku Bilangan!
Kenapa hal ini pada akhirnya mendatangkan murka Allah?

Banyak banget pertanyaannya, bahkan pas baca di Samuel 24, bukan iblis yang membujuk Daud menghitung bangsanya, tapi Tuhan sendiri yang menghasut (incited) Daud untuk melawan bangsa ini dengan menghitung mereka. Why?

klu ada yang tau jawabannya, please advice yah🙏🏻

Yang bisa saya sadari saat ini adalah bahwa Daud melakukan penghitungan itu setelah ia dan bangsanya melewati banyak peperangan dan kemenangan, apalagi dengan bangsa2 besar seperti Filistin (orang yg besar perawakannya).

Sebagai manusia Daud juga pasti punya sisi kemanusiaan yang bisa menonjol ketika dia nggak rohani, mungkin saat itu ia bagitu senangnya dengan kemenangan sampai ingin menghitung berapa sih kekuatan tempur yg ia miliki sampai bisa memenangkan perang sebelumnya!.

Logisnya habis berperang pasti berkurang yah jumlahnya krn kematian, jadi ngapain disensus klu bukan untuk mengukur kekuatan bangsanya itu!

Jadi udah kelihatan klu yg jadi masalah bukan kegiatan sensusnya, tapi motivasi dari Daud untuk lakukan sensus itu “bukan semata-mata untuk menghitung jumlah orangnya tapi untuk menghitung kekuatan tempur bangsa itu”, pemikirannya sudah bergeser klu kemenangan mereka krn dia dan jumlah bangsanya, bukan krn Tuhan. Dan mungkin pemikiran itu juga sudah menggerogoti seluruh orang Israel.

Itulah kenapa Tuhan murka kepada mereka.

1 Tawarikh 21:13
Lalu berkatalah Daud kepada Gad: “Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.”

Meskipun dalam keadaan itu, satu hal yang positif dari Daud, ia gampang sadar akan kesalahannya dan bisa kembali remuk hati dihadapak Tuhan, itu semua krn pengenalannya akan Tuhan, sehingga ia bisa memilih tangan Tuhan daripada tangan manusia. (Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.)

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Nobody perfect, bahkan orang sekaliber Daud yg begitu bergaul dengan Tuhan jg jatuh dalam dosa, apalagi saya, so saya harus berjaga-jaga setiap waktu, terutama tentang motivasi saya melakukan sesuatu, benarkah itu untuk Tuhan atau untuk diri saya sendiri.
  2. Merendahkan diri lebih lagi di hadapan Tuhan, semua yang saya capai hari ini bukan krn apa yang saya miliki tapi semuanya hanya karena kemurahan Tuhan. So untuk apa saya harus menyombongkan diri.
  3. Saat jatuh, saya harus bangkit lagi dan bertobat ikuti proses/cara Tuhan, bukan cara yang disediakan manusia/dunia.

Palopo, 03-02-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *