2 Tawarikh 8

2 Tawarikh 8:1-2
Setelah lewat dua puluh tahun selesailah Salomo mendirikan rumah TUHAN dan istananya sendiri. Maka Salomo memperkuat kota-kota yang diberikan Huram kepadanya, dan menyuruh orang Israel menetap di sana.

Secara fisik bangunan Rumah Tuhan selesai dalam waktu 7 tahun, namun untuk merampungkan semuanya baik interior maupun eksterior, Salomo membutuhkan waktu 20 tahun, beserta dengan istananya sendiri.
Tidak cukup di situ, Salomo melanjutkan kehendaknya untuk membangun kota-kota berkubu yang lain. Inipun salah satu hikmat Salomo dalam hal membangun (tekhnik sipil) setiap bangunan kota di Yerusalem sehingga akan makin takjublah kota-kota/kerajaan-kerajaan di sekitarnya.

2 Tawarikh 8:11
Dan Salomo memindahkan anak Firaun dari kota Daud ke rumah yang didirikannya baginya, karena katanya: “Tidak boleh seorang isteriku tinggal dalam istana Daud, raja Israel, karena tempat-tempat yang telah dimasuki tabut TUHAN adalah kudus.”

Segitu respectnya Salomo kepada Tuhan bahkan istrinya sendiripun dijadikan nomor sekian untuk menunjukkan bagaimana kekudusan Tuhan itu harga mati dan nggak bisa ditawar.

Dari saat teduh saya kali ini saya belajar:

  1. Bertumbuh butuh proses. Untuk membangun rumah Tuhan saja butuh waktu 20 tahun dengan begitu banyaknya pekerja, apalagi jika saya lakukan sendiri. Saat saya membangun rumah Tuhan (hidup saya) juga butuh waktu, nggak akan berubah begitu saja.
  2. Be creatif, membangun hidup saya nggak harus monoton, begitu juga dengan kerajaan Allah. Perlu kreatifitas dan jangan berhenti karena menjadi berbeda adalah salah satu ciri hidup murid. Selama berdasar pada Firman Tuhan.
  3. Tidak kompromi, Salomo dengan segala kemegahannya tetap bisa memandang kekudusan Tuhan itu harga mati lebih dari segala yang ia punya, bahkan istrinya sendiri. Bagaimana dengan saya! Harusnya lebih lagi melihat kekudusan Tuhan dan bidup saya itu sebagai prioritas utama saya.

Selayar, 18-02-2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *