1 Tawarikh 15-16

1 Tawarikh 15:1-2
Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu. Ketika itu berkatalah Daud: “Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi, sebab merekalah yang dipilih TUHAN untuk mengangkat tabut TUHAN dan untuk menyelenggarakannya sampai selama-lamanya.”

Setelah kejadian yang terjadi dengan Uza, yang membuat Daud jadi begitu takut sama Tuhan dan worry klu-klu Tuhan tidak menyertainya, tidak membuat kerinduan dirinya untuk membawa tabut Tuhan kembali ke Yerusalem menjadi hilang/surut, bahkan kali kedua ini Duad mempersiapkannya jauh lebih matang dengan berstandar pada Firman Tuhan. Kali ini ia mau lakukan dengan caraNya Tuhan bukan cara dia.

1 Tawarikh 15:29
Ketika tabut perjanjian TUHAN itu sampai ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud melompat-lompat dan menari-nari. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.

Daud begitu bersukacita setalah ternyata tabut Tuhan berhasil masuk ke Yerusalem, ia meloncat-loncat dan menari-nari begitu girangnya, sampai-sampai dikatakan sebagai orang hina sama istrinya sendiri.

1 Tawarikh 16:43
Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu masing-masing ke rumahnya, dan Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya.

Pagi ini saya belajar dari karakter yang Daud miliki;

  • ia punya kepercayaan diri yang luar biasa untuk overcome sama Tuhan. Cepat menyadari kesalahannya dan kembali mau lakukan yang lebih benar sesuai Firman Tuhan.
  • Ia selalu mau dekat dengan Tuhan, meskipun awalnya sempat merasa insecure, tapi ia tidak menjauh, ia malah berpikir lebih keras lagi gimana caranya agar dia bisa kembali dekat dengan Tuhan dengan cara yang benar.
  • Dengan Tuhan saja sudah cukup. Ia begitu bersukacita ketika bisa dekat dengan Tuhan tanpa begitu terpengaruh oleh pandangan orang lain. Itu terjadi krn hubungan personalnya begitu dalam dengan Tuhan.
  • Segenap hati untuk Tuhan, bagaimana ia menyelesaikan semua pekerjaan dalam rumah Tuhan dengan teliti dan perhatian yang luar biasa.

Oleh karena itu, Saya mau memiliki karakter-karakter ini,

  1. Mau overcome setiap kali jatuh dosa/melakukan kesalahan/tidak semangat, untuk mendekat bukan menjuh sama Tuhan, dengan lebih segenap hati lagi sesuai resep/cara Tuhan, bukan cara saya, krn klu cara saya besar kemungkinan akan salah lg.
  2. Mau selalu punya kerinduan untuk dekat sama Tuhan dan bangun relasi yang makin dalam, and ketika dapati itu, itulah yang merupakan sumber sukacita saya yang utama bukan yang lainnya. So apapun penilaian orang lain sayapun tidak akan terpengaruh
  3. Memilih pasangan hidup yang sama level takut dan respectnya sama Tuhan, klu tidak bakal bermasalah kyk Daud dan Mikhal ini, beda keyakinan tentang Tuhan.

Palopo, 30-01-2021

1 Tawarikh 14

1 Tawarikh 14:8
Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu majulah ia menghadapi mereka.

Setalah Daud menjadi raja Israel, orang Filistin yang sudah mengalahkan Saul, maju lagi berperang melawan orang Israel. Pastinya dengan perasaan yg optimis krn raja sebelumnyapun udah takluk kepada mereka.

1 Tawarikh 14:16-17
Dan Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, maka mereka memukul kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer. Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan TUHAN mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa.

Ternyata yang terjadi berbeda, orang Filistin mengalami kekalahan, apa yang membedakannya :

  1. Fondasinya berbeda. Sebelum berperang Daud bertanya kepada Allah, sedangkan Saul bertanya kepada Arwah.
  2. Saul tidak berpegang pada Firman Tuhan, bergantung pada Firman Tuhan, sedangkan Daud sangat bergantung pada Firman Tuhan

Dari saat teduh pagi ini saya belajar :

  1. Tuhan emang Tuhan yang pencemburu, saya harus lebih awas lagi dalam menjalin personal relationship sama Tuhan, jangan sanpai ada bagian hidup saya yang ternyata tidak menomorsatukan Tuhan, itu pasti menyakiti hatiNya.
  2. Menomorsatukan Tuhan berarti menjadikan Firmannya menjadi pedoman satu2nya/prinsip hidup saya, setiap mau lakukan sesuatu saya harus balik lg ke Firman Tuhan, itu sesuai atau tidak.
  3. Terus menjaga kekudusan hati saya dalam bagian itu, krn hanya dengan kekudusan penyertaan Tuhan bisa menyentuh hidup saya. Pertolongan dari tangan Tuhan yang luar biasa bisa menggapai saya.

Palopo, 28-01-2021
Heve a good day

1 Tawarikh 13

Bagian ini menceritakan “proses” bagaimana tabut Tuhan dibawa kembali ke kota Yerusalem

1 Tawarikh 13:2-3
Berkatalah Daud kepada seluruh jemaah Israel: “Jika kamu anggap baik dan jika diperkenankan TUHAN, Allah kita, baiklah kita menyuruh orang kepada saudara-saudara kita yang masih tinggal di daerah-daerah orang Israel, dan di samping itu kepada para imam dan orang-orang Lewi yang ada di kota-kota yang dikelilingi tanah penggembalaan mereka, supaya mereka berkumpul kepada kita. Dan baiklah kita memindahkan tabut Allah kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita tidak mengindahkannya.”

Hal yang hebat dari Daud, sekali lagi bukan karena pribadinya sangat pintar atau lihai, tapi karena kerendahan hatinya sebagai seorang raja yang mau mendengar masukan dari bawahannya/rakyatnya, dan tentunya petunjuk dari Tuhan.
Padahal dia bisa saja langsung memerintahkan untuk melakukan ini dan itu secara langsung “like a king”.

1 Tawarikh 13:9-12
Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Kidon, maka Uza mengulurkan tangannya memegang tabut itu, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Ia membunuh dia oleh karena Uza telah mengulurkan tangannya kepada tabut itu; ia mati di sana di hadapan Allah. Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang. Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada Allah, lalu katanya: “Bagaimanakah aku dapat membawa tabut Allah itu ke tempatku?”

Ngeri banget yah, Uza kan hanya bermaksud baik supaya tabut itu nggak jatuh, kenapa Tuhan langsung membunuh dia? Sekilas berasa betapa menakutkannya Tuhan.
Tapi berbeda klu saya tau gimana sifat Tuhan. Saya jadi mengerti kenapa hal itu bisa terjadi “karena Tuhan Kudus dan Uza tidak kudus” and itulah efeknya jika ia memaksakan dirinya menyentuh yg kudus dalam keadaanya yg belum dikuduskan. (Bayangin aja pegang kabel listrik tanpa pengaman)
Dari kejadian itu mungkin Daud jadi sadar dan jadi takut krn iapun sama seperti Uza akhirnya ia berhenti membawa tabut itu.

Tapi selain krn ketidak kudusan Uza itu, satu hal yang paling berpengaruh krn baik Uza maupun Daud, tidak melakukan Firman Tuhan (yang boleh membawa tabut hanya orang Lewi).

So meskipun Uza dan Daud punya maksud baik, tapi tidak berdasarkan Firman, itu juga salah dimata Tuhan.
(Mirip kisah robin hood)

Dari saat teduh saya pagi ini saya belajar :

  1. Untuk terus belajar punya kerendahan hati seperti Daud, dan membuang “rasa berhak” saya. Dan mau lakukan yang terbaik menurut yang Tuhan mau.
  2. Baik/maksud baik saja tidak cukup, baik tapi tidak sesuai dengan Firman Tuhan berarti tidak baik dimata Tuhan n pasti menimbulkan konsekwensi. So saya harus tau Firman Tuhan dulu dan lakukan sesuai itu, nggak ada pengecualian.
  3. Pentingnya saya terus mengupayakan kekudusan, jika saya datang/kembali kepada Tuhan dalam keadaan saya yg nggak kudus, pasti saya mati seperti Uza. Nggak ada tawar menawar tentang itu, sudah harga mati.

Palopo, 27-01-2021
Have a great Wednesday 💪🏻💪🏻
Be holy and doing words of God

1 Tawarikh 11-12

Setelah Saul mati, Tuhan memilih raja lain untuk memimpin bangsa Israel yaitu Daud.
Dan pada bagian ini kembali lagi saya harus membaca begitu banyak nama, bukan nama bangsa Israel saja, tapi nama-nama orang hebat yang mendampingi Daud

1 Tawarikh 11:10
Inilah kepala-kepala para pahlawan yang mengiringi Daud, yang telah memberi dukungan yang kuat kepadanya, bersama-sama seluruh Israel, dalam mencapai kedudukan raja dan yang mengangkat dia sebagai raja, seperti yang difirmankan TUHAN mengenai Israel.

1 Tawarikh 12:1
Inilah orang-orang yang datang kepada Daud di Ziklag, selama ia harus menyingkir karena Saul bin Kish. Merekapun termasuk pahlawan-pahlawan yang membantu dia dalam peperangan.

Saat membaca nama-nama orang hebat ini saya jadi sadar :

  1. Daud menjadi raja yang hebat bukan hanya karena secara personal ia hebat, malah sama sekali ia nggak pernah berperang langsung, pasti pahlawan-pahlawan hebat inilah yang maju duluan.
  2. Hal itu terjadi karena Tuhan menyertai Daud dan Tuhan sendiri yang mendatangkan pahlawan-pahlawan ini untuk membantu Daud dengan kapasitas mereka yang luar biasa.
  3. Daud sangat mengandalkan Tuhan, bukan saja saat menyerang lawannya, bahkan untuk bernegosiasi dengan kawannyapun ia bergantung sama Tuhan.

Dari ayat ini saya makin belajar bagaimana:

  1. Pentingnya komunitas/kumpulan orang-orang yang mau berjuang bersama untuk hidup benar dihadapan Tuhan. Daud aja yang raja luar biasa sangat ngandalin pahlawan-pahlawannya untuk berperang, apalagi saya yang bukan apa-apa ini.
  2. Mau terus bergantung sama Tuhan untuk hadapi setiap sisi hidup saya, baik itu hal buruk maupun hal baik, karena yg buruk buat saya belum tentu buruk dalam rencana Tuhan, yang baik buat saya, belum tentu baik dalam rencana Tuhan untuk hidup saya.
  3. Mau dipakai Tuhan dengan lebih lagi baik sebagai Daud maupun sebagai pahlawan2 Daud karena saya juga adalah bagian dari bala tentata Allah dengan kapasitas/talenta yang berbeda tapi special.

Palopo, 26-01-2021
Have a good day soldier
👮🏻‍♂️👨🏻‍⚕️👷🏻‍♂️👨🏻‍🌾
👨‍🎓👨‍🍳👨🏻‍🏫👨🏻‍🏭
👨🏻‍💻👨🏻‍💼👨🏻‍🔧👨🏻‍🚒
👨🏻‍🎨👨🏼‍✈️👨🏻‍🚀👨🏻‍⚖️
🤵🏻‍♂️👨🏻‍🎤🕵🏻‍♂️💂🏻‍♂️

1 Tawarikh 10

Setelah membahas keturunan2 bangsa pilihan Tuhan yang berasal dari orang pilihan Tuhan, skrng masuk ke bagian dimana Tuhan memilih raja sebagai pemimpin buat bangsa pilihanNya ini, karena mereka sendiri yang minta dipimpin seorang raja, maka Tuhan mengangkat Saul menjadi raja pertama bangsa Israel.

1 Tawarikh 10:2-4
Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul. Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya dan melukainya. Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: “Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan.” Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.

Dalam peperangan melawan orang Filistin, raja Saul beserta keluarganya terbunuh seketika, why? Bukannya Tuhan yang memilih dia? Harusnya Tuhan lindungi

1 Tawarikh 10:13-14
Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.

Bukan Tuhan tidak mau lindungi Saul dan keluarganya, tapi itu krn Saul sendiri yang mulai tidak setia sama Tuhan, tidak mau mengandalkan Firman Tuhan, ia malah lebih percaya sama petunjuk arwah/jampi.

Dari saat teduh saya pagi ini saya makin belajar bahwa setelah jadi murid pilihan Tuhan bukanlah jaminan bahwa kasih dan perlindungan Tuhan berlaku terus kepada saya tanpa syarat. Tetap ada syaratnya, dan syaratnya ini sangat bergantung kepada saya bukan kepada Tuhan, layaknya perjanjian 2 arah, ada yang saya harus lakukan untuk sebagai pihak yang satu baru pihak yang lain akan melakukan bagiannya. Saya harus setia dl sama Tuhan dan lakukan apa yang Ia perintahkan untuk saya lakukan, baru setelah itu Tuhan akan lakukan bagiannya.

Palopo, 24-01-2021
Have a nice day

Pihak pertama (saya)
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,

Pihak kedua (Tuhan)
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

1 Tawarikh 1-9 – Tuhan menyertai orang yang dikasihiNya turun temurun

Buku Tawarikh merupakan pengulangan dari buku Samuel dan Raja-Raja, dan buku ini merupakan rangkuman dari keseluruhan kitab suci orang Yahudi.

Pantes saja banyak kejadian de javu alias dah pernah kebaca sebelumnya di samuel dan raja-raja.

So dari pasal pertama sampai pasal 9, (langsung sy skip skip krn jujur agak berat buat saya menghafal nama2 yg segudang)😅 akan bercerita tentang nama-nama orang-orang dalam perjanjian lama.

Setalah membacanya, saya jadi sedikit mengerti akan garis keturunan utama yg menggambarkan perjalanan bangsa yang Tuhan pilih dan bagaimana Tuhan merawat janjiNya kepada bangsa itu sampai kepada kedatangan Tuhan Yesus.

Keturunan yang dimaksud yaitu keturunan bangsa Yehuda sampai Daud yang menerima janji Tuhan

Garis keturunan yang awal adalah adam-set-enos-kenan-mahalaleel-yared-henokh-metusalah-lamekh-nuh-sam-aropakhsad-selah-eber-peleg-rehu-serug-nahor-terah-abraham.

Kemudian dari abraham-ishak-israel/yakub-yehuda-peres-hezron-ram-abinadab-nahason-salma-boas-obed-isai-daud.

Selebihnya dari pasal 4-9 banyak menceritakan tentang garis keturunan Israel yang lain alias saudara-saudara dari Yehuda.

Kemudian muncul pertanyaan dalam pikiran saya, why “yakub/israel”, knp bukan Esau?

  1. Bagian Tuhan. Otoritas Tuhan dalam memilih sama seperti saat ayahnya dipilih, bukan Ismael (kejadian 25:23)
  2. Bagian manusia. Esau sendiri memandang ringan/enteng hak kesulungannya (kejadian 25:34)

Dari saat teduh saya selama beberapa hari ini saya belajar :

  1. Segala sesuatunya berawal dari satu orang pribadi, Israel yang sering saya dengar saat ini sebagai suatu bangsa yang besar ternyata awalnya hanya satu orang yang bernama Israel/Yakub. So janji Tuhan itu tidak bersifat general (untuk orang banyak) tapi khusus kepada satu orang pribadi, tentunya berlaku buat saya secara pribadi. Dari sini juga saya makin bs melihat bagaimana hubungan yang Tuhan mau bukan bersifat umum tapi personal dengan saya dan kamu.
  2. Tuhan itu baik karena keadilannya bagaimana Ia tetap memberkati orang/bangsa lain yang bukan pilihanNya, tapi tetap setia menjaga perjanjianNya pada orang/bangsa yang kepadaNya ia berkenan.
  3. Tuhan baik kepada orang yang berkenan kepadaNya bahkan kebaikanNya akan turun ke genarasi berikutnya dr orang itu. So sayapun harus mengambil kesempatan dari sifat Tuhan yang seperti itu untuk menjaga keturunan saya ke depan dengan memulainya dari sekrang, menjaga hidup saya berkenan kepadaNya.

Palopo, 23-01-2021
Have a good weekend

Yohanes 21

Surat terakhir dari rasul Yohanes ini menceritakan bagaimana Tuhan Yesus menampakkan dirinya lg kepada murid2Nya.

Yohanes 21:12-14
Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

Pertanyaan yg muncul dalam benak saya pas baca bagian ini,

  1. Kenapa Tuhan Yesus harus menampakkan diriNya berulang kali ?
  2. Kenapa murid2Nya tidk bertanya tapi bisa yakin klu itu Tuhan?

Jawabannya:

  1. Karena Tuhan tahu bagaimana kelemahan manusia termasuk saya dan kamu, kita gampang lupa dan kehilangan iman hanya krn dunia (mulai sibuk dengan kerjaan/merekapun mulai sibuk menjala ikan lg), itulah kenapa Tuhan 3 x berturut2 mengingatkan mereka akan iman dan pekerjaan yang mereka harus lakukan. Yesus mengajari kita bagaimana membimbing orang, dan pentingnya dibimbing, untuk terus diingatkan akan panggilan kita sebagai murid.
  2. Kenapa tanpa bertanya bereka bisa yakin bahwa itu Tuhan! Karena mereka mengenal Tuhan Yesus, klu dia Tuhan ia akan melakukan ini dan itu, itu cukup membuktikan bahwa dia Tuhan tanpa perlu memperkenalkan diri sebagai Tuhan. Saya dan kamupun harusnya punya feeling seperti murid2 ini yang bs akrab dengan sifat-sifat Tuhan, tentunya dengan personal relationship yang deep dengan Tuhan (konsisten berkomunikasi dengan doa dan baca firman).
    Belajar dr Tuhan Yesus sebagai Tuhan ia tidak perlu memperkenalkan diri sebagai Tuhan, cukup lakukan hal-hal yang harusnya dilakukan oleh Tuhan, dengn begitu muridnyapun bisa sadar dan tau klu Dialah itu. Sebagai muridNya, sayapun harusnya tidak perlu memperkenalkan diri saya sebagai seorang murid kepada orang lain, saya cukup lakukan hal-hal yang seharusnya seorang murid Tuhan lakukan di hadapan orang lain.

Yohanes 21:20
Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?”

Wow pada bagian ini Yohanes menggunakan kata ganti orang ketiga sebagai “murid yang dikasihi Yesus” untuk menggambarkan dirinya dalam kejadian itu. Dia bisa punya iman yang begitu yakin bahwa ia begitu dikasihi oleh Tuhan. Saya diyakinkan kembali bahwa harusnya keyakinan seperti itulah yang saya miliki sebagai murid Yesus. Harusnya itu yang membuat saya selalu bisa percaya diri (be confidence as disciple of God).

Palopo, 20-01-2021
Have a great day
You are beloved one

Yohanes 20

Bagian ini menceritakan bagaimana kebangkitan Tuhan Yesus yang disaksikan oleh 3 saksi yaitu Maria Magdalena dan 2 murid Yesus yg lain. Ada 3 respon yang saya lihat dari para Murid Tuhan Yesus:

Yang pertama;
Yohanes 20:9-10
Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.

Ini respon dari Simon Petrus dan salah satu murid yang lain, bukan sedih, khawatir atau gundah melihat mayat Yesus tiba-tiba menghilang, kemudian sibuk mencarinya, mereka malah langsung pulang seperti tidak terjadi apa-apa, krn mereka bisa mengerti bahwa sesuatu yang dijanjikan/dikatakan Tuhan sedang terjadi saat itu dihadapan mereka. Mereka meresponnya dan mengerti hal itu dengan cepat karena mereka tahu isi kitab suci yang selama ini mereka dengar dari Tuhan

Yang kedua;
Yohanes 20:11-12
Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

Maria magdalena masih belum mengerti dengan kejadian itu dan masih menganggap bahwa mayat Tuhan Yesus hilang krn perbuatan orang sehingga ia sangat bersedih.
Mungkin krn cewek yah jadi perasaan kasihnya lebih menonjol dari pikirannya, and then dia dikuasai oleh feelingnya itu dan kebenaran itu tidak sampai kepadanya.

Yang ketiga
Yohanes 20:24-25
Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Respon Tomas yang sama sekali tidak percaya dengan pemberitaan murid-murid yang lain tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Ia butuh bukti dl baru bisa percaya. Tipikal orang yang sangat kritis dan logic yah.

Pertanyaannya, apa yang membuat ketiga jenis murid ini punya respon yang berbeda-beda menanggapi kebangkitan Tuhan?? Padahal mereka sama-sama murid Yesus!

Menurut saya, yang membedakan mereka adalah tingkat percaya mereka kepada Kitab Suci, perkataan Tuhan Yesus;

  1. Petrus begitu akrab dan percaya akan Kitab Suci/ kata-kata Tuhan Yesus sehingga baru kali pertama lihat kejadian itu iya langsung “ngeh” teringat akan Firman yang Tuhan Yesus sampaikan.
  2. Maria terlalu dikuasai oleh feelingnya/perasaannya sehingga tidak ada kesempatan pikirannya untuk menjangkau kebenaran Firman Tuhan yang sudah ia dengar sebelumnya.
  3. Tomas, percaya Firman tapi harus dengan bukti dl.

Dari Firman Tuhan ini saya diingatkan kembali bagaimana tingkat kepercayaan saya akan Firman Tuhan akan sangat menentukan bagaimana respon saya dalam menjalani hidup saya sebagai Murid Tuhan, saya harus lebih memprioritaskan pengenalan/pengertian saya akan Firman Tuhan di atas feeling saya dan apa yang saya lihat.

Palopo, 19-02-2020
Have a good day

Yohanes 19

Bagian ini menceritakan bagaimana Tuhan Yesus sudah diserahkan kepada Pilatus sebagai gubernur Yudea yg menjadi perwakilan kekaisaran romawi di Yerusalem.

Yohanes 19:10-12
Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?” Yesus menjawab: “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.” Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.”

Awalnya saya melihat sosok Pilatus ini sebagai orang yang lumayan baik yah bagaimana saat ditegur Tuhan tentang kuasa yang ia miliki, bukannya marah malah berusaha melepaskan Tuhan Yesus, tapi setelah beberapakali membaca bagian ini saya baru sadar klu sosok Pilatus ini bukan seperti itu, tapi ia adalah orang yang sangat takut kepada ancaman manusia. Why ?

Yang pertama, alasan dia berusaha membebaskan Yesus bukan krn tertegur oleh kata2 Yesus tapi krn takut klu klu Yesus tau/kenal siapa atasan Pilatus, hal itu terlihat dari kalimat “kuasa itu tidak diberikan padamu dari atas”.

Yang kedua, walaupun dalam posisi itu katakutannya makin bertambah ketika ia diancam oleh orang Yahudi diadukan ke Kaisar.
Yang pada akhirnya memperlihatkan bagaimana ia sangat takut kehilangan jabatannya dan mungkin jg nyawanya daripada mempertimbangkan kebenaran yang ia temukan saat memeriksa pribadi Tuhan Yesus.

Dari hal ini saya belajar :

  1. Menomorsatukan takut akan Tuhan dari pada ancaman yang diberikan oleh manusia/lingkungan/keadaan, artinya saya harus lebih mempertimbangkan/mencari kebenaran daripada pandangan orang, terlebih dalam dunia kerjaan, sama2 memeriksa pihak lain, saya harus mengedepankan faktor kebenaran yang saya temukan daripda perkataan orang lain.
  2. Belajar dr Tuhan Yesus untuk tidak takut dengan orang lain jika saya sudah lakukan bagian saya yaitu lakukan yang benar karena toh manusia tidak punya kuasa apa2 jika tidak diberikn oleh Tuhan. Sedangkan Tuhan sendiri adalah pribadi yg suka yg bener. So saat lakukan yg benar, Tuhan ada dipihak saya bukan pihak yg lain.

Yohanes 19:28-30
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci :”Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Dari bagian ini saya makin percaya klu Yesus itu benar-benar Tuhan, bukan krn salib dan siksaan itu yang membuat Ia kehilangan nyawanya, tapi krn Ia sendiri yang menyerahkannya.
Alasannya krn tugasNya dari Bapa sudah selesai semua. Ia sudah menggenapi semua yg tertulis dalam kitab Suci yang sudah ada sebelumnya tanpa cacat (baca Mazmur 22 & Mazmur 69:21).
Jika saya murid Tuhan sayapun harus menduplikasi ini dan melakukan tugas saya sebagai murid sampai selesai.

Palopo, 18-01-2021
Have a great day 🤩