1 Tawarikh 15-16

1 Tawarikh 15:1-2
Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu. Ketika itu berkatalah Daud: “Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi, sebab merekalah yang dipilih TUHAN untuk mengangkat tabut TUHAN dan untuk menyelenggarakannya sampai selama-lamanya.”

Setelah kejadian yang terjadi dengan Uza, yang membuat Daud jadi begitu takut sama Tuhan dan worry klu-klu Tuhan tidak menyertainya, tidak membuat kerinduan dirinya untuk membawa tabut Tuhan kembali ke Yerusalem menjadi hilang/surut, bahkan kali kedua ini Duad mempersiapkannya jauh lebih matang dengan berstandar pada Firman Tuhan. Kali ini ia mau lakukan dengan caraNya Tuhan bukan cara dia.

1 Tawarikh 15:29
Ketika tabut perjanjian TUHAN itu sampai ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud melompat-lompat dan menari-nari. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.

Daud begitu bersukacita setalah ternyata tabut Tuhan berhasil masuk ke Yerusalem, ia meloncat-loncat dan menari-nari begitu girangnya, sampai-sampai dikatakan sebagai orang hina sama istrinya sendiri.

1 Tawarikh 16:43
Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu masing-masing ke rumahnya, dan Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya.

Pagi ini saya belajar dari karakter yang Daud miliki;

  • ia punya kepercayaan diri yang luar biasa untuk overcome sama Tuhan. Cepat menyadari kesalahannya dan kembali mau lakukan yang lebih benar sesuai Firman Tuhan.
  • Ia selalu mau dekat dengan Tuhan, meskipun awalnya sempat merasa insecure, tapi ia tidak menjauh, ia malah berpikir lebih keras lagi gimana caranya agar dia bisa kembali dekat dengan Tuhan dengan cara yang benar.
  • Dengan Tuhan saja sudah cukup. Ia begitu bersukacita ketika bisa dekat dengan Tuhan tanpa begitu terpengaruh oleh pandangan orang lain. Itu terjadi krn hubungan personalnya begitu dalam dengan Tuhan.
  • Segenap hati untuk Tuhan, bagaimana ia menyelesaikan semua pekerjaan dalam rumah Tuhan dengan teliti dan perhatian yang luar biasa.

Oleh karena itu, Saya mau memiliki karakter-karakter ini,

  1. Mau overcome setiap kali jatuh dosa/melakukan kesalahan/tidak semangat, untuk mendekat bukan menjuh sama Tuhan, dengan lebih segenap hati lagi sesuai resep/cara Tuhan, bukan cara saya, krn klu cara saya besar kemungkinan akan salah lg.
  2. Mau selalu punya kerinduan untuk dekat sama Tuhan dan bangun relasi yang makin dalam, and ketika dapati itu, itulah yang merupakan sumber sukacita saya yang utama bukan yang lainnya. So apapun penilaian orang lain sayapun tidak akan terpengaruh
  3. Memilih pasangan hidup yang sama level takut dan respectnya sama Tuhan, klu tidak bakal bermasalah kyk Daud dan Mikhal ini, beda keyakinan tentang Tuhan.

Palopo, 30-01-2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *