Matius 19

Matius 19:8-9
Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”

Sekali lagi Tuhan dicobai oleh “orang” Farisi tentang perceraian, boleh atau tidak, bagi mereka hal itu boleh saja karena menurut mereka Musa pun mengizinkan hal tersebut. Padahal mereka tidak mengerti alasan Musa melakukan hal itu. Mereka mengamini sebagian kutipan firman Tuhan tanpa terlebih dahulu mengerti maksud dari keseluruhan Firman itu.
Justru karena ketegaran/kekerasan hati dari mereka sendirilah memaksa Musa melakukan tindakan itu alias udah nggak bisa dikasih tau yg bener lg.

How about me? Apakah saat ditegur pembimbing saya bisa paham dan langsung berbalik, atau tetap lakukan sampai orang lainpun jadi masa bodoh dan membiarkan apa yang saya lakukan itu.

Matius 19:23-24
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Sama seperti pelajaran ibadah 2 minggu kemarin tentang God vs Mammon, ayat ini lebih menagaskan lagi bahwa di mana hartamu berada di situ hati saya. Bukannya orang kaya mustahil masuk surga, hanya sukar/susah saja, karena Tuhan tau klu kuasa mammon itu susah ditaklukkan oleh kedagingan saya sebagai manusia.

Matius 19:30
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Ikut Tuhan itu bukan masalah siapa yg jadi murid paling awal, atau sudah jadi murid berapa tahun, tapi ikut Tuhan itu tentang siapa yg bisa tetap setia sampai waktu ya Tuhan bilang “engkau telah menyelesaikan perjalanan panjangmu” dan di situlah saya bisa memperoleh apa yang Tuhan janjikan.

Things to do:

  1. Saat saya baca Firman Tuhan, saya harus melihat keseluruhan dari maksud Tuhan karena jika saya salah mengerti, saat itupun saya sebenarnya lagi mencobai Tuhan
  2. Belajar untuk peka akan pengajaran yang benar, jangan sampai saya jadi orang yang tidak mampan ditegur lg.
  3. Belajar jadi bendahara uang yang baik, karena itu bisa bantu saya melihat apa yang saya miliki saat ini hanya sebagai titipan sehingga hati sayapun tidak bergantung/fokus sama uang/mammon itu.
  4. Tetap setia sampai Tuhan memanggil saya kembali. Tetap rendah hati dan melihat bahwa Tuhanlah yang mengatur segala sesuatunya.

Palopo, 20-05-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *