Yeremia 22

Yeremia 22:3-4
Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini! Sebab jika kamu sungguh-sungguh melakukan semuanya itu, maka melalui pintu-pintu gerbang istana ini akan berarak masuk raja-raja yang akan duduk di atas takhta Daud dengan mengendarai kereta dan kuda: mereka itu, pegawai-pegawainya dan rakyatnya.

Tuhan tanpa henti memperingatkan bangsa pilihannya ini, tp kali ini secara khusus buat raja-raja yg menahkodai mereka, supaya mereka dapat menjadi raja yang adil dan benar, agar janji Tuhan tetap berlaku buat bangsa ini tentang keturunan yg akan tetap jadi raja. Walaupun pada akhirnya selain Yosia semua rajanya tetap mencari jalannya sendiri dan keuntungan sendiri.

Yeremia 22:8-9
Dan apabila “banyak bangsa” melewati kota ini, maka mereka akan berkata seorang kepada yang lain: “Mengapakah TUHAN” melakukan seperti itu kepada kota yang besar ini? Orang akan menjawab: Oleh karena mereka telah melupakan perjanjian TUHAN, Allah mereka, dan telah sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya.”

Dalam ayat ini terdapat juga satu nubuatan bagaimana nantinya bukan hanya keturunan Israel yg akan mengenal Tuhan, tapi akan banyak bangsa lain yang mengenal Tuhan dan kemudian akan mempertanyakan apa yg jadi alasan Tuhan membuat kota sebesar Yehuda seperti itu. Mereka akan belajar dr kejadian ini untuk tidak lakukan hal yang sama.

Yeremia 22:15-16
Sangkamu rajakah engkau, jika engkau bertanding dalam hal pemakaian kayu aras? Tidakkah ayahmu makan minum juga dan beroleh kenikmatan? Tetapi ia melakukan keadilan dan kebenaran, serta mengadili perkara orang sengsara dan orang miskin dengan adil. Bukankah itu namanya mengenal Aku? demikianlah firman TUHAN.

Yoyakim menjadi raja menggantikan Yosia atas penunjukan Firaun, dan di dalamnya ada kesepakatan yg akan menguntungkan kedua belah pihak, Yoyakim menjadi raja, sedangkan Firaun akan mendapat banyak uang dr Yoyakim. Dan pada akhirnya Yoyakim memungut pajak yg tinggi kepada rakyatnya hanya untuk hidup nyaman sebagai raja dan kolega Firaun.
Inilah alasan kenapa Tuhan marah terhadap Yoyakim yg tidak mengenal Tuhan, ia hanya menganggap raja itu sebagai penguasa yg bs memiliki semuanya, bukannya sebagai perwakilan Tuhan untuk lakukan yg benar dan adil. Seperti raja Yosia.

Yeremia 22:21
Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata: “Aku tidak mau mendengarkan!” Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu, sebab engkau tidak mau mendengarkan suara-Ku!

Bagaimana saya menghabiskan masa muda saya saat ini!
Ikuti dan dengarkan suara hati saya sendiri dan orang di sekitar saya atau mau banyak mendengarkan suara Tuhan.

Firman Tuhan kali ini banyak mengajarkan saya :

  1. Tantang Tuhan yg tidak otoriter, Tuhan selalu memberi saya pilihan, mau ikuti rencanaNya dengan hasil yang Ia sediakan atau ikuti rencana saya dengan ekspektasi hasil yang akan saya peroleh entah dr siapa selain Tuhan.
  2. Lebih baik belajar dr kesalahan orang lain drpada kesalahan sendiri.
  3. Mengenal Tuhan berarti menjadi perwakilan Tuhan untuk lakukan hal yang benar dan adil, dalam segala situasi saya, terlebih dalam pekerjaan, saya harus benar-benar bisa mengambil kebijakan yg benar sesuai aturan dan adil buat semua orang, nggak pilih-pilih, apalagi jika hanya untuk menyenangkan segelintir orang, seperti hubungan Yoyakim dan Firaun.
  4. Bahwa saya dipilih Tuhan saat masih single bukanlah suatu kebetulan, tapi kesempatan untuk saya bisa lakukan lebih banyak dr rentang umur yang lain, krn single adalah tahapan hidup yg seharusnya paling produktif. Saat-saat inilah yang paling penting untuk saya lebih banyak lg mendengarkan suara Tuhan dan lakukan.

Palopo, 22-06-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *