Yeremia 1

Sebelum masuk ke pasal demi pasal buku Yeremia, saya mau sharing apa yang saya belajar tentang buku Yeremia secara umum.

  • Buku Yeremia ditulis selama lebih dari 40 tahun masa kerajaan Yehuda; buset lama banget nulisnya.
  • Buku Yeremia terbagi dalam 52 Pasal; semoga bs kelar bacanya selama sebulan ini.
  • Berisi khotbah, nubuatan, dan kisah kehidupan seorang Yeremia; sangat kompleks yah, semoga Tuhan kasih saya kemampuan buat mengerti secara keseluruhan bagiannya.
  • Berisi tentang kisah seorang nabi yang membawa pesan Tuhan kepada bangsa Yehuda tapi nabi itu ditolak bahkan mau dibunuh oleh bangsa itu sendiri; berat banget yah jadi Yeremia, tapi emang hrs seperti itu yah murid Tuhan.
  • Dalam buku inilah termuat janji Tuhan akan new covenant yg akan digenapi oleh Tuhan Yesus; pantes di perjanjian baru banyak banget disebutin tentang nubuatan nabi Yeremia. NIV

Yeremia 1:5-9 & 17
”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu….. Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!

Saat membaca pasal pertama ini, saya bisa belajar melihat karakter seorang Yeremia yang merasa unsecure ketika dipilih Tuhan karena menurutnya ia masih blm mumpuni untuk jadi seorang nabi yg harus pandai berbicara menyampaikan Firman Tuhan. Bagaiamana dengan saya ? Ia sama, sayapun sering merasakan hal ini ketika dipercayakan untuk melakukan banyak hal menyangkut pekerja Tuhan, mulai dari sharing Firman dalam bentuk sate yang kadang susah untuk dalam, apalagi sampai diminta buat mimpin orang dalam sebuah sharing.

Tapi apa yang Tuhan sedang perlibatkan kepada Yeremia dalam bagian ini, juga menjadi pengingat buat saya klu sama seperti Yeremia, Tuhanpun

  • mengenal saya bahkan saat saya masih dalam kandungan; it’s mean He know me so well more than myself.
  • telah menguduskan saya lewat kematianNya di atas kayu salib; it’s mean tidak ada lg alasan buat saya merasa tidak layak untuk dipakai Tuhan.
  • menyertai saya untuk melepaskan saya dari segala perasaan unsecure saya sendiri; it’s mean saya tidak akan lakukan ini sendiri, tapi akan selalu ada Tuhan yg mem-back up saya, lewat
  • menaruh perkataan-perkataanNya di dalam mulut saya. Sering sih kadang ketika begitu bersemangat mmbicqrakan Tuhan kadang belakangan baru sadar, loh kok aq bisa ngomong sejauh itu yah? Pernah? Saya iya.

Selama saya bisa :

  1. bersiap, mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan segenap hati mau belajar tentang kebenaran dan maksud tujuan Tuhan pilih saya.
  2. bangkit, mau berubah, mau menyangkali diri saya dan segera lakukan apa yang jadi kewajiban saya sebagai murid Tuhan, tidak menunda-nunda. Apalagi sampai bilang ini saya utuslah dia.
  3. sampaikan, kebenaran yang saya tau tidak berhenti di saya, tapi saya harus menyebarkannya ke orang lain.
  4. tidak gentar, saat saya gentar/takut/ragu saat itupun saya meragukan kuasa Tuhan yang menyertai saya yang akhirnya membuat saya dibuat gentar sendiri sama Tuhan alias kuasa itu tidak bekerja pada saya.

Palopo, 01-06-2020

You are precious

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *