Yeremia 14

Yeremia 14:4 & 22
Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala mereka.
Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya TUHAN Allah kami, Pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?

Masa kekeringan mendatangi bangsa Yehuda karena mereka menolak Firman Tuhan yang disampaikan lewat Yeremia, mereka meninggalkan Tuhan yg memerdekakan mereka dr tanah perbudakan di Mesir.
“Maka Aku (Tuhan) mengacungkan tangan-Ku dan membinasakan engkau; Aku sudah jemu untuk merasa sesal.”
Tuhan memulainya dengan menghentikan hujan (berkat) sampai ladang (pekerjaan) mereka kering (mati) yg akhirnya akan membuat mereka kelaparan dan berperang demi bertahan hidup.

Yeremia 14:10
Beginilah firman TUHAN tentang bangsa ini: “Mereka sangat senang mengembara dan tidak menahan kakinya. Sebab itu TUHAN tidak berkenan kepada mereka; tetapi sekarang Ia mau mengingat kesalahan mereka dan mau menghukum dosa mereka.”

Sebenarnya Tuhan sudah tidak berkenan lagi atas mereka, udah muak, sampai-sampai Tuhan bilang yang ke maut, ke mautlah! Yang ke pedang, ke pedanglah! Yang ke kelaparan, ke kelaparanlah! dan yang ke tawanan, ke tawananlah!. Alias udah nggak mau ngurus lagi. Suka-suka kalian.
Tapi di ayat ini Tuhan malah mau tetap kasih hati kpd bangsa yg bebal ini lewat mengingat/memperhatikan setiap kesalahan mereka dan mau kasih effort buat menghukum kesalahan itu satu persatu.

Dari Firman Tuhan ini ;

  1. Saya tidak mau jauh dari Tuhan, saya mau terus hidup di dalam Tuhan krn Tuhanlah sumber air kehidupan saya, tanpa Dia, saya akan jadi kering. Jangankan untuk hidup jadi pekerja yang baik, ladang yang saya mau kerjakanpun tidak akan ada jika pengairannya tidak ada.
  2. Jika saya pekerja ladang, maka Tuhanlah pemilik ladang dan yang punya kuasa atas hujan dan pintu drainase. Dalam menginjili orangpun, hujanlah (Firman Tuhan) yg akan menentukan bibit itu bisa tumbuh dengan baik atau tidak, bukan bergantung pada saya.
  3. Saya mau belajar menerima segala didikan/cambukan Tuhan karena itu bukti klu Tuhan masih peduli dan mengasihi saya, Tuhan masih belum menyerah kepada saya.

Palopo, 14-06-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *