2 Tawarikh 6

2 Tawarikh 6:18-19
Tetapi benarkah Allah hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini. Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini!

Setelah semuanya selesai, tabut perjanjian sudah di dalam rumah Allah, Salomopun bersyukur kepada Tuhan dan ia menyadari klu itu semua bukan karena apa yang ia lakukan tapi semata-mata hanya karena janji Tuhan saja dan karena Tangan Tuhan saja maka semuanya bisa terjadi. Itu menandakan bagaimana Salomo sama seperti Daud, punya personal relationship dengan Tuhan yang begitu dalam.

Hal itu jugalah yang membuat dia bisa memanjatkan doa-doa ini ke hadapan Tuhan, doa yang begitu real kepada Tuhan yang ia kenal begitu mulia tapi begitu ingin dekat dengan umatNya. Dari doa Salomo ini jugalah terlihat bagaimana ia bagitu penuh hikmat. Ia belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu bangsa itu dan tau klu hal itu pasti akan berulang (dosa manusia tidak pernah berubah) oleh karena itu ia meminta kepada Tuhan, sekiranya hal itu terjadi, dan mereka mau berbalik dengan sepenuh hati kepada Tuhan, Tuhan kiranya mengampuni dosa mereka dan mengembalikan keadaan bangsa itu. (2 Tawarikh 6:36-38)

Dari saat teduh saya malam ini saya belajar :

  1. Merendahkan diri saya lebih lagi di hadapan Tuhan, karena semua yang kelihatannya pencapaian saya sampai saat ini bukan karena perjuangan saya, tapi semuanya hanya karena tangan kuasa Tuhan yang berperang dan membawa saya sejauh ini.
  2. Tuhan tidak pernah berubah, mikir klu Tuhan perjanjian lama itu kejam sedangkan perjanjian baru itu lebih soft, nggak seperti itu. Dari doa Salomo ini saya bisa melihat Tuhan itu sama kok, syarat buat manusia menyenangkan Tuhan di perjanjian lama dan perjanjian baru sama saja “ikuti kehendakNya -jika gagal dan terjatuh – bangkit dan bertobat dengan segenap hati”
  3. Dosa manusia nggak pernah berubah juga, selalu sama dari dulu sampai sekrng begitu juga dosa saya, yang artinya hanya butuh satu penyembuh dan penyelamat sampai kapanpun yaitu darah Tuhan Yesus.

Selayar, 16-02-2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *