1 Tawarikh 23:3-5
Lalu dihitunglah orang-orang Lewi, yang berumur tiga puluh tahun ke atas, dan jumlah orang-orang mereka, dihitung satu demi satu, ada tiga puluh delapan ribu orang. “Dari orang-orang ini dua puluh empat ribu orang harus mengawasi pekerjaan di rumah TUHAN; enam ribu orang harus menjadi pengatur dan hakim; empat ribu orang menjadi penunggu pintu gerbang; dan empat ribu orang menjadi pemuji TUHAN dengan alat-alat musik yang telah kubuat untuk melagukan puji-pujian,” kata Daud.
4 pasal dalam buku Tawarikh ini menurut saya merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan karena membahas satu hal yang sama yaitu pembagian tugas orang-orang Lewi dan penjabarannya secara detail dalam menjalankan bagian mereka untuk jadi pelayan di rumah Tuhan.
Kenapa harus orang Lewi? Karena itu yang dikehendaki Tuhan/Firman Tuhan.
Klu jadi keturunan orang Lewi, mungkin nggak sih bertanya knp mesti mereka? Iya mungkin jika itu saya yg disana, tapi buat orang Lewi, itu merupakan kehormatan yang sangat mulia untuk bisa melayani Tuhan. Bisa begitu dekat dengan Tuhan setiap saat yang orang lain tidak bisa lakukan. Dipilih Tuhan merupakan suatu anugrah yg tak terkira karena dari sekian banyak suku/manusia, hanya mereka yg dapat kesempatan itu.
Dari saat teduh saya pagi ini saya belajar :
- Leadership dari Daud yang sangat managerial dan begitu rinci mengatur pembagian-pembagian tugas orang Lewi, sayapun harus bisa menjadi pemimpin yang bisa mengarahkan diri saya sendiri tentunya dan juga orang untuk bekerja dengan baik sesuai porsi kita dalam pekerjaan-pekerjaan membangun rumah Tuhan / hidup kita masing-masing.
- Sadar akan karakter manusia yang butuh arahan akan tugas mereka, meskipun orang Lewi udah tau bagian mereka dalam melayani Tuhan turun temurun, tapi mereka tetap harus diarahkan oleh Daud akan bagian dan tugas mereka. Karena manusia daging saya gampang keluar jalur sehingga benar-benar butuh arahan dari Firman Tuhan dan orang lain/mentor.
- Untuk punya rasa bangga dipilih Tuhan sama seperti orang Lewi yang jadi bangsa pilihan untuk melayani Tuhan seumur hidup mereka dari pagi sampai malam. Sayapun harus belajar mengoreksi hati saya setiap saat untuk melihat hal ini sebagai suatu keuntungan/privilege bukan suatu beban apalagi rutinitas.
Palopo, 05-02-2021