1 Tawarikh 28

1 Tawarikh 28:2-3
Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: “Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya. Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah.

Setelah semua orang berkumpul dihadapan Daud, iapun menyampaikan impiannya kepada seluruh pembesar Israel akan Rumah Allah dan alasan kenapa bukan dia dan kenapa belum waktunya rumah Allah dibangun pada zamannya.
(Mungkin aja ada yg mulai bertanya kenapa belum juga dibangun padahal bahan bangunannya udah terkumpul sangat banyak)

Maka disinilah kesempatan Daud menjelaskan kepada segenap bangsa itu akan bagaimana Tuhan itu begitu kudus sehingga meskipun orang itu adalah raja Daud sekalipun yang begitu dikasihi Tuhan, tetapi karena tidak kudus (penuh darah) Tuhan tetap tidak berkenan untuk dibangunkan rumah dari tangannya.
Ada kekaguman yang luar biasa dalam diri Daud kepada Tuhan meskipun bukan dia yg mendapat privilage untuk membangunkan rumah buat Tuhan karena ia begitu dekat dengan Tuhan dan tau keadaannya di hadapan Tuhan.

1 Tawarikh 28:9
Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.

Dan terkhusus buat anaknya Salomo, Daud tidak mengajarkan bagaimana cara menjadi pemimpin yang hebat buat bangsa yang besar itu, bagaimana harus menjaga kestabilan ekonominya, keamanannya, dll. Daud hanya menyampaikan satu hal yang jauh lebih penting yaitu Fondasi agar Salomo bisa mengenal Allah sebagaimana Daud mengenal Allahnya tapi bukan karena disuruh sama Daud. Tapi harus berasal dari hati Salomo sendiri yang dengan rela hati mencari Tuhan.

1 Tawarikh 28:19
Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

Kirain selama ini Daud mengumpulkan semua persiapan pembangunan Rumah Tuhan berdasarkan inisiatifnya sendiri, menghitung lebar tinggi dan isinya berdasarkan pengetahuan dia sendiri, ternyata untuk hal inipun Daud lakukan berdasarkan atas ilham (petunjuk Tuhan yang timbul di hati) Tuhan. Begitu dekatnya Daud dengan Tuhan sampai apa yang Tuhan mau bs timbul keluar dari hati Daud.

Dari saat teduh saya hari ini saya belajar lagi dari Daud untuk :

  1. Menjaga kekudusan saya sebagai harga mati, karena mau sehebat apapun saya, mau seberhasil apapun saya (yang pastinya takan bs menyamai Daud) tetap tidak akan bisa berbuat sesuatu yang sekecil apapun untuk Tuhan jika saya hidup dengan keadaan yang najis/tidak kudus.
  2. Mengenal Tuhan jauh lebih penting daripada segala hikmat yang ada di dunia ini, karena terbukti dari apa yang Daud wariskan adalah hikmat buat menganal Allah bukan mengenal ilmu tentang cara menjadi raja yang baik. Karena jika saya mengenal Tuhan maka apapun yang saya kerjakan pasti akan berhasil karena saya bisa duplicate cara kerja Tuhan.
  3. Berusaha untuk semakin lapar akan Tuhan setiap hari, karena hal itu yang bisa bantu hati saya untuk merasakan ilham dari Tuhan / sensitif dengan apa yang Tuhan mau untuk saya lakukan.

Palopo, 08-02-2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *