Yeremia 32

Yeremia 32:6-7
Berkatalah Yeremia: “Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: Sesungguhnya, Hanameel, anak Salum, pamanmu, akan datang kepadamu dengan usul: Belilah ladangku yang di Anatot itu, sebab engkaulah yang mempunyai hak tebus untuk membelinya.
Yeremia 32:25
Namun Engkau, ya Tuhan ALLAH, telah berfirman kepadaku: Belilah ladang itu dengan perak dan panggillah saksi-saksi! padahal kota itu telah diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim.”

Kalau secara dunia, ini berbicara tentang investasi yang tidak menguntungkan.
Gimana nggak! Yeremia diminta untuk membeli tanah yang sebentar lg akan dijajah, otomatis tanah itu akan kehilangan valuenya. Nggak ada untungnya.
Tapi yang luar biasanya, Yeremia tetap obey dengan hal itu dan tetap membelinya.
Ia hanya merespon dengan berdoa “Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!”

Yeremia 25:42-43
Sebab beginilah firman TUHAN: Seperti Aku mendatangkan kepada bangsa ini segenap malapetaka yang hebat ini, demikianlah Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang Kujanjikan kepada mereka. Orang akan membeli ladang lagi di negeri ini yang kamu katakan: Itu adalah tempat tandus tanpa manusia dan hewan; itu telah diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim!

Ternyata ini maksud dari Tuhan kenapa Ia meminta Yeremia untuk membeli tanah yang tidak menguntungkan itu.
Agar hal itu menjadi bukti iman dari janji Tuhan klu Ia akan memulihkan tanah yang tidak menguntungkan itu, tanah yang tandus itu akan menjadi tanah yang layak untuk diperjual belikan kembali.

Hal ini mengingatkan sya akan bagaimana harusnya hati saya saat saya berdoa seperti di Markus 11:24, bahwa _”apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa KAMU TELAH menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”

Seperti segerombolan orang yang berdoa agar diturunkan hujan, tapi hanya seorang saja yang berdoa sambil membawa payung

Dari Firman Tuhan ini saya belajar :

  1. Janji Tuhan itu pasti, meskipun saat ini apa yang Ia mau untuk saya lakukan kelihatan tidak menguntungkan buat saya, tapi ada hadiah yang Tuhan sediakan buat saya yang jauh lebih berharga dr keuntungan yang saya perhitungkan.
  2. Belajar dr Yeremia, bahwa keputusannya untuk membeli tanah itu selain dr perintah Tuhan, tp itu juga untuk mengasihi anak pamannya ini yang kemungkinan sedang kekurangan. Sayapun mau belajar untuk mengasihi orang meskipun harus rugi secara dunia.
  3. Ketika saya mau sesuatu dr Tuhan saya harus punya hati /menyiapkan hati yang senantiasa/sudah bersukacita seakan-akan permintaan saya sudah dikabulkan sambil menunggu benar-benar Tuhan ijinkan terjadi.

Palopo, 02-07-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *