1 Tawarikh 22

1 Tawarikh 22:5
Karena pikir Daud: “Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi TUHAN haruslah luar biasa besarnya sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu baiklah aku mengadakan persediaan baginya!” Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan sebelum ia mati.

Baru saja murka Tuhan surut kepad Daud dan bangsa Israel, Daud sudah langsung mengembalikan hatinya untuk mengerjakan impiannya buat Tuhan yaitu menyiapkan bahan baku untuk membangun rumah Tuhan. Ia tahu bagaimana Solomo, akan menanggung tanggung jawab yang begitu besar mulai sejak masa mudanya, makanya Daud ingin meringankan beban itu dan mempersiapkan apa yang bisa ia lakukan atau yg menjadi bagian dia.

1 Tawarikh 22:11-12
Maka sekarang, hai anakku, TUHAN kiranya menyertai engkau, sehingga engkau berhasil mendirikan rumah TUHAN, Allahmu, seperti yang difirmankan-Nya mengenai engkau. Hanya, TUHAN kiranya memberikan kepadamu akal budi dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat TUHAN, Allahmu.

Bukan hanya bahan baku materil yang Daud siapkan buat Salomo, tapi ia juga menyiapkan bahan baku yang jauh lebih penting dari semua itu yaitu sikap hati yang bergantung sepenuhnya pada kekuatan Allah. Daud mengingatkan Salamo sejak dini, klu hanya krn penyertaan Tuhan sajalah maka Salomo akan mampu mengemban tugas-tugasnya kelak sebagai yang meneruskan tugas Daud baik atas rumah Allah maupun atas bangsa Israel.

1 Tawarikh 22:18-19
ā€¯Bukankah TUHAN, Allahmu, menyertai kamu dan telah mengaruniakan keamanan kepadamu ke segala penjuru. Sungguh, Ia telah menyerahkan penduduk negeri ini ke dalam tanganku, sehingga negeri ini takluk ke hadapan TUHAN dan kepada umat-Nya. Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu. Mulailah mendirikan tempat kudus TUHAN, Allah, supaya tabut perjanjian TUHAN dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama TUHAN.”

Bukan hanya anaknya, Salomo, Daud juga membawa serta hati para pembesar Israel untuk semakin teguh hatinya untuk melakukan impian Daud dan pekerjaan Allah dibawa pimpinan Salomo.

Dari saat teduh saya malam ini saya belajar :

  1. Pure heart. Untuk punya hati seperti Daud yang meskipun sempat jatuh dan dapat konsekwensi atas kesalahan yang dia perbuat, ia bisa bangkit begitu cepat, tidak larut dengan guilty feelingnya dia, ia mau langsung lakukan pekerjaan Tuhan lagi dan makin giat mengingat sisa waktu yang dia punya makin singkat untuk dapat mempersiapkan bagiannya.
  2. Leadership. Punya kepemimpinan seperti Daud yang mau membagikan impiannya untuk Tuhan kepada anaknya dan bawahannya. Sayapun harus bisa membagikan impian saya atau memberikan impian kepada orang yang saya bimbing dan orang disekitar saya.
  3. Be loyal developer. Setelah jadi murid saya harus terus mencari dan mengenal Tuhan semakin dalam dan terus membangun rumah Tuhan yaitu hidup saya sendiri untuk semakin jadi teladan buat orang lain dan makin layak untuk Tuhan tempati.

Palopo, 04-02-2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *