Yeremia 3

Yeremia 3 : 7-13
Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia. …. Juga dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu, tidak kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya, tetapi dengan pura-pura, demikianlah firman TUHAN.” Dan TUHAN berfirman kepadaku: “Israel, perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda, perempuan yang tidak setia itu. Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya. Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN.”

Pasal ini banyak berbicara bagaimana Tuhan sangat mengasihi Israel dan selalu mengumpamakan mereka sebagai perempuan, isteri, mempelai Tuhan. Begitu juga dengan Yehuda yang ditempatkan sebagai saudara perempuan dr Israel alias adik ipar.
Memang saat ini saya belum menikah tapi kurang lebih saya bisa membayangkan bagaimana takutnya saya dikecewakan pasangan saya nanti.
Melihat bagaimana respon Tuhan melihat kedegilan hati mempelainya ini membuat saya makin mengerti bagaimana hati Tuhan yg luar biasa mengasihi dan sangat sabar dengan bangsa pilihanNya, termasuk juga kepada saya.

Dari bacaan ini saya belajar :

  1. Seperti pernikahan, lebih mudah menikah daripada mempertahankan pernikahan, begitu juga ketika mengikut Tuhan, lebih mudah proses dibaptis jadi murid daripada mempertahankan hubungan/kasih mesra dengan Tuhan setiap hari.
  2. Sebesar apapun saya mengecewakan Tuhan (mana ada yg lebih mengecewakan klu memikirkan istri/pasangan sendiri tidur dengan laki2 lain), Ia selalu expect saya untuk kembali lg dan bertobat, akui kesalahan saya dan mau lakukan pekerjaan2 Tuhan lg dengan pertolongan rohNya yg kudus.
  3. Mending murtad sekalian daripada saat saya berbalik sama Tuhan, saya tidak berbalik dengan segenap hati alias tidak tulus/berpura-pura berbalik. Berpura-pura disini yaitu ketika disatu waktu saya berbalik menyembah Tuhan tapi di waktu itu juga saya tetap lakukan dosa-dosa yg Tuhan minta saya lepaskan sebelum datang kepadaNya.

Palopo, 03-06-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *