2 Korintus 2:4
Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.
Paulus menuliskan surat keduanya ini dengan sangat bersedih hati karena melihat respon jemaat di Korintus atas surat pertama yg ia sampaikan ke sana. Bagaimana Paulus dinilai bukan sebagai seorang rasul krn keadaan fisik yg ia alami.
Tapi luar biasanya Paulus nggak menyerah atas mereka, ia tetap mau mengasihi mereka dan menunjukkan / mempertegas kasihnya lewat setiap ungkapan dalam suratnya yg kedua ini. Inilah cara yang Paulus lakukan untuk membereskan keadaan yg ia alami dan jemaat Korintus. Bagaimana dengan saya dan kamu?
2 Korintus 2:10-11
Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, seandainya ada yang harus kuampuni, maka hal itu kubuat oleh karena kamu di hadapan Kristus, supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.
Paulus menegaskan bahwa ketika ada hal pertentangan baik antara ia dan jemaat disana atau antara jemaat yg satu dengan yang lain, haruslah mereka saling berinisiatif mengampuni bukan krn faktor pribadi yang sanggup mengampuni tapi krn Kristus juga mengampuni.
And then Paulus jg mengingatkan bahwa musuh kita sebagai pengikut Kristus bukan lagi satu sama lain melainkan iblis.
2 Korintus 2:17
Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Paulus terus mengetuk hati jemaat disana bahwa yang ia lakukan itu murni krn ia mengasihi mereka, bukan untuk keuntungan ia pribadi seperti pemimpin jemaat yng sedang dipuja di Korintus saat Paulus tidak di sana. Tidak ada satupun Firman yang ia manfaatkan buat orang melihat kepribadiannya, tapi semua hal yang ia sampaikan untuk membantu orang melihat Tuhan.
Dari surat Paulus pagi ini saya belajar :
- Untuk mengasihi orang tanpa syarat (responnya harus baik dl), ketika saya dinilai tidak baikpun bagian saya tetap mengasihi bahkan berusaha mencari cara menjelaskan sebagaimana saya mengasihi dia, tidak tinggal diam. (Itulah proses rekonsiliasi)
- Menjaga hati saya jangan sampai saya tidak suka orang karena apa yang ia lakukan, sebaliknya saya harus tetap mengasihi pribadinya dan membenci tindakannya saja, karena iblislah yang harusnya jadi fokus saya untuk saya lawan, not people.
- Fokus saya adalah membawa hati orang buat melihat pribadi Tuhan setiap kali saya memperkatakan Firman, bukan malah punya motivasi buat saya kelihatan hebat/awesome krn itu. Jika mereka melihat sayanya, berarti saya sedang di posisi mencari keuntungan dari Firman Tuhan.
Palopo, 20-10-2020
Have a great day yeah 💪🏻