Yeremia 7

Yeremia 7:3-10
Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini. Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN, melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal, kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!

Yupp, memang rumah Tuhan itu bukan lagi tentang bangunan tapi sejak kematian Tuhan Yesus, maka tubuh sayalah yang jadi rumah Tuhan, dan itulah yang saya jaga setiap saat, setiap hari dengan bagaimana saya hidup harus benar, bukan hanya pada saat di gereja saja, tapi saat saya sendiripun juga harus berlaku benar.

Yeremia 7:16
”Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.

Saking murkanya Tuhan sama bangsa ini, Tuhan sampai minta Yeremia untuk tidak mendoakan mereka lagi, Tuhan punya hati yang sangat lembut, tapi untuk yang satu ini Tuhan benar-benar tidak mau ditawar lagi karena mereka benar-benar menyakiti hati Tuhan dengan bersundal dengan allah lain.

Yeremia 7:22-23
Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan; hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!

Bangsa ini mulai salah membaca apa yang Tuhan inginkan dari mereka, mereka kira cukup dengan selalu bawa korban kepada Tuhan itu sudah bisa menyenangkan hati Tuhan, nggak perlu lagi dengar Tuhan bicara, alias mereka sudah melakukan itu sebagai suatu kebiasaan/adat istiadat yg ternyata salah.

Dari saat teduh ini saya mau belajar,

  1. Untuk menjaga bait Tuhan/rumah Tuhan ini (tubuh saya) bukan hanya dengan menjaganya tetap baik-baik saja/sehat, tapi memakainya untuk melakukan hal yang benar sesuai Firman Tuhan, punya sikap hidup yang adil dan tidak membuat allah lain (prioritas lain) dalam keseharian saya.
  2. Benar-benar hati2 dengan dosa menduakan Tuhan karena di mata Tuhan ini sangatlah keji, sangat menyakiti hatiNya, dan tidak bisa didoakan lg bahkan oleh seorang nabipun Tuhan udah tidak mau dibujuk lagi buat mengampuni saya.
  3. Mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan jauh lebih penting dari semua korban/persembahan/pelayanan yang bisa saya lakukan, krn Tuhan hanya meminta saya buat mendengarkanNya bukan berbuat sesuatu seolah-olah Tuhan kekurangan sesuatu.

Palopo, 07-06-2020
Happy sunday

Yeremia 6

Yeremia 6:8
Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!”

Penghajaran, dihajar sama Tuhan bukan berarti Tuhan membenci saya, justru ini pertanda baik karena ketika saya masih dihajar sama Tuhan, artinya Tuhan masih mengasihi saya dan masih berjuang buat mengembalikan saya ke dekatNya, krn itulah satu2nya cara agar saya yang tidak kudus ini bisa tetap bersama dengan Dia yang kudus.
Sama kyk papa saya yang menghajar saya dengan sapu ijuk saat saya bandel, itu bukan karena papa saya membenci saya, tapi krn ia sayang sama saya dan berharap dengan itu saya tidak lagi bandel dan membahayakan diri saya.

Yeremia 6:14
Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.

Sekali lagi saya diingatkan untuk jangan menganggap dosa itu sebagai suatu hal yang ringan karena jika itu dosa maka tidak butuh banyak dosa yang bisa buat saya terpisah dari Tuhan, satu saja sudah cukup memblock saya dari setiap janji Tuhan krn tangannya yg kudus tidak bisa menyentuh saya yg tidak kudus ini.

Yeremia 6:19-20
Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku. Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku.

Dari saat teduh saya hr ini saya belajar :

  1. Menerima didikan dari Tuhan dengan hati yang bersyukur dan minta kekuatan dari Tuhan untuk bisa melaluinya karena saat hal itu datang adalah isyarat klu Tuhan masih belum menyerah akan hidup saya, masih mengasihi saya, menginginkan saya jadi lebih baik lagi, lebih kudus lagi.
  2. Menyelidiki hidup saya dengan lebih teliti lagi, jangan sampai mulai ada dosa yang saya anggap ringan sehingga tidak perlu segera saya bereskan yang malah jadi batu sandungan buat saya dan membahayakan hidup saya dihadapan Tuhan yg kudus.
  3. Tidak mengandalkan rancangan saya sendiri, tapi mau cari tahu rancangan Tuhan yang ada dalam FirmanNya dan benar-benar percaya akan itu, dan juga punya sikap hati dan tindakan yang mau dibentuk dan berubah oleh setiap pengajaran yang saya temukan di dalamnya.

Palopo, 06-06-2020

Yeremia 5

Yeremia 5:9-10
Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini? Naiklah ke kebun anggurnya yang bertangga-tangga, rusakkanlah, tetapi jangan membuatnya habis lenyap. Buanglah carang-carang pokok anggurnya, sebab semuanya itu bukan kepunyaan TUHAN!

Wow, kali ini saya bisa tau satu sifat Tuhan lagi yaitu bahwa ternyata Tuhan itu pendendam. Apa yang buat Tuhan mendendam? Karena mereka tidak setia dan meninggalkan Tuhan dengan bersumpah pada allah lain setelah dikenyangkan oleh berkat dari Tuhan.
Skrng siapa allah saya yang bisa buat Tuhan mendendam kepada saya? Mammon kah!
Apakah saat ini saya mulai melihat bahwa uanglah yang jadi jaminan buat saya tetap hidup atau yg bisa buat hidup saya aman di masa depan! Atau krn memiliki Tuhan di sisi saya!
Apakah saat ini saya mulai melihat bahwa kondisi yang menentukan bahagia saya!
Atau krn memiliki Tuhan disisi saya!
Jika bukan Tuhan maka saya adalah carang-carang/ranting yang bukan kepunyaan Tuhan yang akan dibuangNya😨

Yeremia 5:12-14
Mereka memungkiri TUHAN dan berkata: “Dia tidak berbuat apa-apa! Malapetaka tidak akan menimpa kita, perang dan kelaparan tidak akan kita alami. Para nabi akan menjadi angin, firman TUHAN tidak ada pada mereka.” Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam: “Oleh karena mereka berkata seperti itu, maka beginilah akan terjadi kepada mereka: Sesungguhnya Aku akan membuat perkataan-perkataan-Ku menjadi api di dalam mulutmu, dan bangsa ini menjadi kayu bakar, maka api akan memakan habis mereka.

Wow bisa yah mereka memungkiri murka Tuhan. Kok bisa? Karena mereka tidak bisa mengenal Tuhan dengan seutuhnya, mereka hanya mengenal Tuhan itu mengasihi mereka sehingga tidak mungkin Tuhan mendatangkan malapetaka buat mereka.
Bagaimana dengan saya! Apakah saya juga mulai berpikiran gitu! Mulai berpikir klu Tuhan itu maha pengasih sehingga saya bisa bebas lakuin apa aja dan tidak perlu takut pada sisi malapetaka yang bisa Tuhan lakukan dalam hidup saya.

Tidak. Di sini saya diingatkan lagi klu Tuhan sangat bisa mengijinkan hal buruk terjadi dalam hidup saya jika hidup saya tidak mau berubah sesuai Firman Tuhan dan menganggap Firman Tuhan itu biasa aja dalam hidup saya.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Untuk menempatkan hati dan prioritas saya lebih dalam lagi kepada Tuhan, bukan kepada mammon apalagi yang lain, karena hari ini saya tau bahwa hal itu bisa memicu Tuhan mendendam pda saya, dan saat Tuhan dendam, Ia bisa dengan mudahnya membuang saya dr sisiNya.
  2. Untuk punya rasa respect dan takut yang benar kepada Tuhan, tidak menyepelekan setiap teguran baik dr Firman maupun orang lain yang Tuhan pakai buat bantu saya. Apalagi sampai saya bisa memungkiri dan dikelabui oleh keadaan saya saat ini buat bilang bahwa semuanya baik-baik aja kok tanpa perlu saya berubah.
  3. Mengenal kasih karunia itu sesuai yang seharusnya bukan sesuatu yang murahan yang bisa saya dapatkan begitu saja tanpa perlu saya lakukan pertobatan saya terlebih dahulu.

Palopo, 05-06-2020

Yeremia 4

Yeremia 4:1-4
”Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku! Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia.” Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: “Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh. Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!”

Kali ini kembali lg Tuhan menyampaikan ekspektasiNya kepada bangsa Israel untuk berbalik/kembali kepadaNya walaupun mereka sudah begitu mengecewakan Tuhan dengan tidak memprioritaskan Tuhan lg. Tuhan mau mereka tidak menjauh/melarikan diri dari Tuhan yg menjadi respon manusia pada umumnya ketika melakukan dosa tp sebaliknya mereka harus semakin giat lg untuk Tuhan.
Karena saat mereka berbalik dengan setia dan mau melakukan yg benar, Tuhan akan menyediakan bagi mereka tanah yg baru yg tidak ditumbuhi duri/lebih baik untuk diusahakan oleh mereka.

Yeremia 4:22
“Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu.”

Sungguh bodohlah saya , saya tidak mengenal Tuhan!
Saya adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian!
Saya pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik saya tidak tau.

Yah memang beginilah saya di mata Tuhan jika saya tidak mau mengejar pengertian/pengenalan yang benar tentang Tuhan, saya jadi bodoh dan tolol, dan naturenya saya memang akan mengarah ke perbuatan jahat, hanya Roh Allah saja yg memampukan saya melakukan yg tidak jahat.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Setiap kali saya bisa merendahkan diri dan berbalik kepada Tuhan, Tuhan selalu menjanjikan kesempatan yang baru/tanah yang baru untuk saya usahakan/ bertumbuh dengan baik.
  2. Semakin giat lagi untuk mencari bagian-bagian Firman Tuhan yang bisa membuat saya semakin mengenal pribadi/karakter/jalan/hukum Tuhan, yg bisa menjauhkan saya dari kebodohan krn dapat membantu saya mengenal diri saya dan tujuan hidup saya yg sebenarnya.
  3. Saya harus bergantung pada Roh Kudus untuk bisa lakukan perbagian kebenaran yang saya pahami, karena saya tau klu secara naluri/spontanitas diri saya hanya mampu melakukan yg jahat saja, mau berusaha sekeras apapun saya tidak akan mampu melakukan pekerjaan Tuhan yg sesederhana apapun dengan benar seperti yg Tuhan mau.

Palopo, 04-06-2020

Yeremia 3

Yeremia 3 : 7-13
Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia. …. Juga dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu, tidak kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya, tetapi dengan pura-pura, demikianlah firman TUHAN.” Dan TUHAN berfirman kepadaku: “Israel, perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda, perempuan yang tidak setia itu. Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya. Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN.”

Pasal ini banyak berbicara bagaimana Tuhan sangat mengasihi Israel dan selalu mengumpamakan mereka sebagai perempuan, isteri, mempelai Tuhan. Begitu juga dengan Yehuda yang ditempatkan sebagai saudara perempuan dr Israel alias adik ipar.
Memang saat ini saya belum menikah tapi kurang lebih saya bisa membayangkan bagaimana takutnya saya dikecewakan pasangan saya nanti.
Melihat bagaimana respon Tuhan melihat kedegilan hati mempelainya ini membuat saya makin mengerti bagaimana hati Tuhan yg luar biasa mengasihi dan sangat sabar dengan bangsa pilihanNya, termasuk juga kepada saya.

Dari bacaan ini saya belajar :

  1. Seperti pernikahan, lebih mudah menikah daripada mempertahankan pernikahan, begitu juga ketika mengikut Tuhan, lebih mudah proses dibaptis jadi murid daripada mempertahankan hubungan/kasih mesra dengan Tuhan setiap hari.
  2. Sebesar apapun saya mengecewakan Tuhan (mana ada yg lebih mengecewakan klu memikirkan istri/pasangan sendiri tidur dengan laki2 lain), Ia selalu expect saya untuk kembali lg dan bertobat, akui kesalahan saya dan mau lakukan pekerjaan2 Tuhan lg dengan pertolongan rohNya yg kudus.
  3. Mending murtad sekalian daripada saat saya berbalik sama Tuhan, saya tidak berbalik dengan segenap hati alias tidak tulus/berpura-pura berbalik. Berpura-pura disini yaitu ketika disatu waktu saya berbalik menyembah Tuhan tapi di waktu itu juga saya tetap lakukan dosa-dosa yg Tuhan minta saya lepaskan sebelum datang kepadaNya.

Palopo, 03-06-2020

Yeremia 2

Saat membaca Firman Tuhan ini saya jadi menemukan banyak Firman Tuhan yang berupa pertanyaan Tuhan kepada umat pilihannya, antara lain:

  1. Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia? (Ayat 5)
  2. Lihatlah apakah ada terjadi yang seperti ini: pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna. (Ayat 11)
  3. Adakah Israel itu budak atau anak budak? Maka mengapa ia menjadi rampasan? (Ayat 14)
  4. Bukankah engkau sendiri yang menimpakan ini ke atas dirimu, oleh karena engkau meninggalkan TUHAN, Allahmu, ketika Ia menuntun engkau di jalan? (Ayat 17)
  5. Namun Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar! (Ayat 21)
  6. Mengapakah kamu mau berbantah dengan Aku? Kamu sekalian telah mendurhaka kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN. (Ayat 29)
  7. Keturunan apakah kamu ini? Perhatikanlah firman TUHAN! Sudahkah Aku menjadi padang gurun bagi Israel atau tanah yang gelap gulita? Maka mengapa umat-Ku berkata: Kami sudah bebas, kami tidak lagi mau datang kepada-Mu? (Ayat 31)

Ketika saya membaca pertanyaan-pertanyaan ini, saya jadi makin larut dalam sebuah perasaan seseorang yang dikhianati oleh orang yang paling dikasihinya, tapi ia tetap berusaha bersabar dan memberi kesempatan dan meyakinkannya untuk kembali lagi.

Melihat pula bagaimana umat pilihan Tuhan ini sama sekali tidak mengerti apa yang Tuhan telah perbuat kepada mereka, bagi mereka ikut Tuhan justru menjadi sebuah beban yang sangat berat.

Sayapun bisa mengerti :

  1. Bagaimana mengecewakannya saya di mata Tuhan, tapi Tuhan tetap mengasihi saya dan menunggu saya untuk kembali dan makin dekat lagi denganNya.
  2. Tidak ada satupun maksud Tuhan yang mendatangkan hal buruk buat saya, semuanya Tuhan persiapkan agar saya menjadi pokok anggur pilihan, masalahnya ada pada hati saya yang bisa merasakan itu atau tidak!
  3. Tuhan begitu mengasihi saya, dengan eskpektasi supaya hidup saya berubah jadi semakin sempurna sebagaimana rancangan awalnya akan hidup saya. Saya harus siapkan diri untuk lalui proses penyempurnaan ini dengan baik.

Palopo, 02-06-2020

Yeremia 1

Sebelum masuk ke pasal demi pasal buku Yeremia, saya mau sharing apa yang saya belajar tentang buku Yeremia secara umum.

  • Buku Yeremia ditulis selama lebih dari 40 tahun masa kerajaan Yehuda; buset lama banget nulisnya.
  • Buku Yeremia terbagi dalam 52 Pasal; semoga bs kelar bacanya selama sebulan ini.
  • Berisi khotbah, nubuatan, dan kisah kehidupan seorang Yeremia; sangat kompleks yah, semoga Tuhan kasih saya kemampuan buat mengerti secara keseluruhan bagiannya.
  • Berisi tentang kisah seorang nabi yang membawa pesan Tuhan kepada bangsa Yehuda tapi nabi itu ditolak bahkan mau dibunuh oleh bangsa itu sendiri; berat banget yah jadi Yeremia, tapi emang hrs seperti itu yah murid Tuhan.
  • Dalam buku inilah termuat janji Tuhan akan new covenant yg akan digenapi oleh Tuhan Yesus; pantes di perjanjian baru banyak banget disebutin tentang nubuatan nabi Yeremia. NIV

Yeremia 1:5-9 & 17
”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu….. Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!

Saat membaca pasal pertama ini, saya bisa belajar melihat karakter seorang Yeremia yang merasa unsecure ketika dipilih Tuhan karena menurutnya ia masih blm mumpuni untuk jadi seorang nabi yg harus pandai berbicara menyampaikan Firman Tuhan. Bagaiamana dengan saya ? Ia sama, sayapun sering merasakan hal ini ketika dipercayakan untuk melakukan banyak hal menyangkut pekerja Tuhan, mulai dari sharing Firman dalam bentuk sate yang kadang susah untuk dalam, apalagi sampai diminta buat mimpin orang dalam sebuah sharing.

Tapi apa yang Tuhan sedang perlibatkan kepada Yeremia dalam bagian ini, juga menjadi pengingat buat saya klu sama seperti Yeremia, Tuhanpun

  • mengenal saya bahkan saat saya masih dalam kandungan; it’s mean He know me so well more than myself.
  • telah menguduskan saya lewat kematianNya di atas kayu salib; it’s mean tidak ada lg alasan buat saya merasa tidak layak untuk dipakai Tuhan.
  • menyertai saya untuk melepaskan saya dari segala perasaan unsecure saya sendiri; it’s mean saya tidak akan lakukan ini sendiri, tapi akan selalu ada Tuhan yg mem-back up saya, lewat
  • menaruh perkataan-perkataanNya di dalam mulut saya. Sering sih kadang ketika begitu bersemangat mmbicqrakan Tuhan kadang belakangan baru sadar, loh kok aq bisa ngomong sejauh itu yah? Pernah? Saya iya.

Selama saya bisa :

  1. bersiap, mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan segenap hati mau belajar tentang kebenaran dan maksud tujuan Tuhan pilih saya.
  2. bangkit, mau berubah, mau menyangkali diri saya dan segera lakukan apa yang jadi kewajiban saya sebagai murid Tuhan, tidak menunda-nunda. Apalagi sampai bilang ini saya utuslah dia.
  3. sampaikan, kebenaran yang saya tau tidak berhenti di saya, tapi saya harus menyebarkannya ke orang lain.
  4. tidak gentar, saat saya gentar/takut/ragu saat itupun saya meragukan kuasa Tuhan yang menyertai saya yang akhirnya membuat saya dibuat gentar sendiri sama Tuhan alias kuasa itu tidak bekerja pada saya.

Palopo, 01-06-2020

You are precious

Matius 28

Matius 28:2-4
Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan PENJAGA-PENJAGA itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.

Matius 28:11-15
Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari PENJAGA itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada IMAM-IMAM KEPALA. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada SERDADU-SERDADU itu dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Bacaan saya kali ini menceritakan peristiwa setelah penyaliban dan kebangkitan Tuhan Yesus, kenapa saya membold kata penjaga/serdadu dan imam kepala?

Karena saya tidak habis pikir, yang pertama, apakah peristiwa tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadinya gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah tidak disaksikan langsung oleh mereka atau tidak terdengar oleh mereka sehingga imam-imam kepala tetap mengupayakan sesuatu hal sehingga peristiwa kebangkitan Tuhan tetap tertutupi.

(Apakah ini karena DENGKI (baca Matius 27:18) sehingga membuat hati mereka tertutup bahkan sekalipun oleh mukjizat sedasyat itu!)

Trus yang kedua, buat si penjaga ini, apakah sejumlah besar uang dan rasa aman dari ancaman manusia masih jauh lebih berharga daripada melihat malaikat secara langsung?

(Bagaiamana dengan saya hari ini? Adakah mendengki kepada orang lain! Adakah relasi dengan Tuhan secara pribadi masih bisa saya gantikan dengan materi dan rasa aman akan dunia!)

Matius 28:8
Mereka segera pergi dari kubur itu, DENGAN TAKUT DAN DENGAN SUKACITA YANG BESAR dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.

Dari Firman Tuhan ini saya :

  1. Harus memastikan hati saya kepada setiap orang, jangan sampai saya menimbulkan rasa dengki dalam hati saya saat berelasi dengan orang lain, karena hal itu bisa buat saya benar-benar memblock hal-hal baik dan luar biasa yang sebenarnya dapat orang itu lakukan buat saya.
  2. Harus memastikan prioritas saya, apakah benar-benar relasi saya dengan Tuhan ataukan dunia (mamon) dan segala rasa amannya. Jangan sampai mulut dan jari2 saya tertutup untuk menceritakan kebenaran hanya krn tawaran dunia.
  3. Membutuhkan berapa banyak mukjizat/penyertaan Tuhan yang bisa membuat saya terus berbalik sama Tuhan, jika hati saya ok, harusnya hanya butuh 1, yaitu salib Tuhan
  4. Belajar melihat dan mencari Tuhan dengan hati yang penuh rasa takut sekaligus merasa bersukacita di saat yang bersamaan karena tau apa yang Tuhan telah/dapat lakukan dalam hidup saya.

Palopo, 31-05-2020
Have a deep relationship with God.

Matius 27

Matius 27:20-21
Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati. Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: “Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?” Kata mereka: “Barabas.”

Bacaan ini bercerita bagaimana orang-orang lebih memilih membebaskan seorang Barabas sebagai ganti untuk menyalibkan Tuhan Yesus.

Who is Barabas? seorang yang terkenal kejahatannya
Siapa saya ? Orang hukuman, pendosa, penjahat.
Barabas = saya

Jadi ingat kembali bagaimana film Passion of Christ dimana waktu itu saya bisa melihat tatapan yg memerankan Tuhan Yesus melihat yg memerankan Barabas, bukanlah tatapan benci atau marah. Tapi yg saya liat waktu itu adalah tatapan iba, kasian/mengasihi seolah mau bilang, bebaslah nak, saya akan menggantikanmu.

Dan itu jugalah yang menjadi tatapan Tuhan ketika melihat saya yang hidupnya tidak jauh beda dari Barabas ini, sama-sama penjahat, sama-sama berdosa. Saya bisa relate bagaimana hukuman yang harusnya menjadi vonis saya, diambil alih oleh Tuhan karena ia mengasihi saya yang tak bisa menanggungnya.

Saya makin belajar untuk mengerti posisi saya yang tak berdaya dari dosa-dosa saya, tidak ada satupun yang bIsa saya lakukan untuk bebas dari penghukuman itu kalau tidak ada Tuhan yang menggantikan saya waktu itu di atas kayu salib.
Terima kasih Tuhan karena meskipun saya seorang penjahat, Engkau tetap memandang saya seperti anak kecil yang lemah dan tak tau apa-apa yang harus diberi kesempatan untuk mengerti dan berubah.
Jadi ingat kembali klu dosa yang saya lakukan hari ini akan bisa membuat Tuhan Yesus untuk disalibkan kedua kalinya, dan saya tidak mau melihat itu.

Palopo, 28-05-2020

Matius 26

Matius 26:1-2
Setelah Yesus SELESAI DENGAN SEGALA PENGAJARAN-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya: “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”
&
Matius 26:4-5
mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia. Tetapi mereka berkata: “JANGAN PADA WAKTU PERAYAAN, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.”

Bukan saat Tuhan Yesus tidak siap ketika Dia ditangkap oleh mereka, tapi memang Tuhan Yesus sendirilah yang menyerahkan diri kepada mereka krn semua hal telah Ia lakukan sampai selesai, tinggal finishingnya diatas kayu salib, itupun menurut waktu Tuhan, bukan waktu yang direncanakan oleh mereka yang ingin menangkapNya. Interfensi manusia sama sekali tidak pernah berhasil menggagalkan/menggeser karya Penyelamatan Tuhan untuk manusia, saya dan kamu yang dikasihiNya.

Matius 26:23-25
Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi CELAKALAH ORANG yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”

Bukannya Yudas telah ditentukan dari semula untuk menyerahkan Tuhan Yesus, tapi di sinipun sebenarnya Tuhan memberi kesempatan kepada Yudas untuk berbalik dengan menegurnya.
Apakah Yudas tidak sadar klu ialah yang dimaksud? Pastinya sadar tapi ia tidak mau mengakuinya krn mungkin malu dengan murid yang lain atau ia sudah terlalu fokus dengen perak yang telah ia terima.

Dari saat teduh ini saya :

  1. Makin ditambahkan lagi kepercayaan saya bahwa Tuhan Yesus mati bukan karena kehendak manusia yang merencanakan membunuhnya, tapi karena Ia sendiri yang mau melakukannya untuk menyelamatkan saya dan kamu.
  2. Sehebat dan seakurat bagaimanapun rencana yang saya punya, tidak akan bisa mengggalkan rancangan Tuhan yang sudah ada buat saya, dan jujur saya bersyukur akan hal itu karena saya sadar rencana saya belum tentu baik buat saya, tapi klu itu rencana Tuhan sudah pasti yang baik buat saya, mau itu tentang keluarga, kerjaan, pasangan hidup, dll.
  3. Tuhan selalu kasih saya kesempatan untuk berbalik, teguran-teguran Tuhan tidak pernah absen ketika saya mulai menjauh dr Tuhan, bahkan orang lainpun Tuhan bisa pakai untuk melakukan itu untuk mengasihi saya, PR buat saya adalah harus peka dengan teguran itu dan tidak malu untuk mengakui salah dan dosa saya.

Palopo, 27-05-2020