Yesaya 17

Yesaya 17:4-6
Maka pada waktu itu kemuliaan Yakub akan berkurang, dan kemakmurannya akan susut; keadaannya seperti gandum yang digenggam orang untuk dituai dan tangannya memetik bulir-bulir; atau seperti bulir-bulir yang dipungut orang di lembah orang Refaim. Dari padanya akan tertinggal sisa untuk pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal satu dua di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel.

Efraim yang adalah kerajaan Iarael bagian utara akan mengalami kesusahan yang teramat berat sampai-sampai bangsa yang besar itu hanya akan tertinggal yg sisa saja, hal itu terjadi karena persekuatuannya dangan Damsyik melawan Asyur, yang kemudian tidak lama makin mempengaruhi mereka untuk membangun berhala yang sama seperti Damsyik dan semakin melupakan /berubahsetia kepada Tuhan.

Yesaya 17:7
Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel;

Tujuan dari kesusahan yang diijinkan Tuhan terjadi pada mereka adalah agar mereka bisa kembali merendahkan diri mereka dan punya hati yang mau kembali fokus kepada Tuhan, bukan lagi pada kemampuan mereka sendiri dan tuhan-tuhan buatan tangan mereka.

Yesaya 17:10-11
Sebab engkau telah melupakan Allah yang menyelamatkan engkau, dan tidak mengingat gunung batu kekuatanmu. Sebab itu sekalipun engkau membuat taman yang permai dan menanaminya dengan cangkokan luar negeri, sekalipun pada hari menanamnya engkau membuatnya tumbuh subur, dan pada pagi mencangkokkannya engkau membuatnya berbunga, namun panen akan segera lenyap pada hari kesakitan dan hari penderitaan yang sangat payah.

Sekeras apapun mereka mengupayakan yang terbaik buat bangsa mereka, akan menjadi sia-sia ketika mereka meninggalkan Tuhan. Mungkin awalnya kelihatan baik, tapi tidak ada yang baik yang menanti mereka diakhir nanti.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Setiap teguran yang Tuhan sampaikan kepada saya tujuannya untuk membuat saya kembali fokus dan merendahkan diri dihadiratNya. Saat itu terjadi saya harus punya respon yang benar dengan tidak mengeraskan hati saya. Masih untung klu hati saya masih bisa merespon untuk berbalik (masih ada kepekaan yang tersisa), belum menjadi hati yang dingin dan nggak tau lg merespon teguran yang bisa bangun saya lg dan berbalik sama Tuhan.
  2. Saat saya melupakan Tuhan mungkin tidak akan terasa efeknya dalam waktu dekat, bahkan mungkin hasilnya akan jauh kelihatan lebih baik dibanding saat saya surrounder sama Tuhan. Tapi apakah benar itu asalnya dari Tuhan dan benar-benar baik buat saya? Firman Tuhan bilang tidak, saya boleh merasakan yang baik tapi itu hanya bunga saja, bukanlah sebuah buah yang baik yang Tuhan janjikan.

Palopo, 08-02-2020
Enjoy your day and always joyful in God.

Kesetiaan yang sepenuh hati

Buku Yesaya = hidup dari raja hizkia
-700-800 SM
-sebelum perpecahan kerajaan Israel
-Memberi nasehat dalam bentuk nubuat kepada raja-raja Yehuda

Raja Hizkia
Umur 25 tahun
Salah satu raja terbaik Yehuda
Ayahnya jahat tapi ia setia kepada Tuhan

Apa itu kesetiaan yang sepenuh hati?

Yesaya 36:1-7
Maka dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya. Raja Asyur mengutus juru minuman agung dari Lakhis ke Yerusalem kepada raja Hizkia disertai suatu tentara yang besar. Ia mengambil tempat dekat saluran kolam atas di jalan raya pada Padang Tukang Penatu. Keluarlah mendapatkan dia Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoab bin Asaf, bendahara negara. Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: “Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini? Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja dapat merupakan rencana dan kekuatan untuk perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku? Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya. Dan apabila engkau berkata kepadaku: Kami berharap kepada TUHAN, Allah kami, bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Di depan mezbah inilah kamu harus sujud menyembah!

Kenapa masalah terus datang padahal kita udah ikut Tuhan, sudah menjauhkan berhala, dll

Yesaya 37:5-7
Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya, berkatalah Yesaya kepada mereka: “Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku. Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri.”

Masul akalkah seorang raja yg powerfull trus tiba-tiba mundur dan mati dinegrinya sendiri!!!

Kadang-kadang kita tidak yakin/percaya bahwa pembimbingan/dibimbing untuk berubah adalah solusi untuk masalah yang ada dihadapan kita!

Kita liat bagaimana respon raja Hizkia.
Yesaya 37:16-20
“Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang hidup. Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan semua bangsa dan negeri-negeri mereka dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN.”

Yesaya meninggalkan segala pemikiran manusianya dan mau setia untuk ikut kata-kata Tuhan.

Percaya Tuhan lebih dari segala fakta yang ada di hadapan kita.

Yesaya 37:36-38
Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe. Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Percayakah kita klu matematikanya Tuhan 1+1 =1000??
Pernahkan kita mengalaminya? Jika ia kenapa saat ini kita masih kurang percaya, kenapa ego kita masih mendominasi keputusan kita untuk ikut Firman Tuhan dengan sepenuh hati.

Kesetiaan dengan sepenuh hati tidaklah diukur dengan seberapa sering kita gereja, ikuti kegiatan rohani, tapi hal itu terukur saat dimasa tersulitpun kita mau tetap ikut Firman Tuhan.

Yesaya 38:1
Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.”

Suatu bayangan yang sangat mengagetkan ketika seorang Yesaya mengatakan bahwa Hizikia akan mati, krn klu sudah nabi yang menubuatkan pasti mati 100 %, bukan perkiraan lg.

Yesaya 39:1-8

Sayang sekali, setalah mendapat kasih dari Tuhan, setelah mendapatkan chapter baru dalam hidup dia, hizkia malah berubah menjadi seorang yang sombong.

Hizkia menjadi orang yang egois.
Yang sampai akhir dia tidak bertobat. Ia selesaikan hidup dia dengan suatu kesedihan.
Ia sampai dititik dimana ia setuju dengan Firman Tuhan tp tidak yakin didalam hatinya.

Mungkin kita sudah berlari menjadi murid Tuhan dichapter pertama hidup kita. Bagaimana dengan chapter setelahnya? Masihkah tetap berlari untuk Tuhan, atau sebaliknya!

Mukjizat/musibah terkadang membuat kita lupa akan apa yang sebenarnya Tuhan inginkan dalam hidup kita.

Iman itu dinamis, iman itu tidak stabil, kita harus menjaga hati kita.

Bukan tentang seberapa banyak yang sudah kita lakukan dimasa lalu dengan Tuhan, tapi apa yang tetap kita bisa lakukan sampai hari ini seolah-olah hari terakhir hidup kita untuk Tuhan?

Ada masa dimana kita berpikir bahwa kita pernah begitu luar biasa dengan Tuhan, tp bagaimana dengan hr ini!

Makassar, 02-02-2020

Nehemia 13

Nehemia 13:6-7
Ketika peristiwa itu terjadi aku tidak ada di Yerusalem, karena pada tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta, raja Babel, aku pergi menghadap raja. Tetapi sesudah beberapa waktu aku minta izin dari raja untuk pergi. Lalu aku tiba di Yerusalem dan melihat kejahatan yang dibuat Elyasib untuk keuntungan Tobia, sebab bagi Tobia ini telah disediakannya sebuah bilik di pelataran rumah Allah.

Ternyata Kolusi tidak hanya muncul saat sekrang, dijaman dulupun sudah ada dan tidak tanggung-tanggung kolusinya dipelataran rumah Allah.
Padahal baru sebentar saja orang-orang Israel ini ditinggal pergi oleh Nehemia, tapi mereka kembali berulah sesuka mereka, bahkan mengizinkan orang yang menentang pembangunan tembok Yerusalem untuk mendapat bagian dirumah Allah.
Kelihatan yah bagaimana orang-orang Israel ini begitu tidak ada kapok-kapoknya mempermainkan kasih Tuhan. Mereka juga tidak menjaga rumah Allah dan isinya mereka biarkan terbengkalai (termasuk orang Lewi tidak memperoleh bagian mereka sebagai pengurus rumah Allah),

Nehemia 13:16-17
Juga orang Tirus yang tinggal di situ membawa ikan dan pelbagai barang dagangan dan menjual itu kepada orang-orang Yehuda pada hari Sabat, bahkan di Yerusalem. Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: “Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat?

Mereka tidak menghormati/melanggar kekudusan hari sabat Tuhan padahal itupulalah yang bisa menyebabkan murka Tuhan makin bertambah atas mereka.

Nehemia 13:23-27
Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab. Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun diapun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu. Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?”

Mereka bahkan kembali melakukan perkawinan silang dengan bangsa-bangsa yang tidak percaya/takut Tuhan. Makin terlihat sebebal apakah bangsa Israel ini, mereka selalu jatuh dilubang yang sama, bahkan keledaipun lebih berhikmat dr mereka. Mereka bahkan diingatkan tentang Solomo yang adalah sosok raja yang paling sempurna tp tetap jatuh karena salah pilih pasangan perempuan asing yang tidak takut pada Tuhan.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Punya pendirian iman yang teguh seperti Nehemia yang berprinsip dan tidak kompromistis terhadap hal-hal yang melanggar perintah Tuhan (dosa) dan belajar untuk tidak takut menegur/memperingatkan/menjauhkan bangsanya dr berbuat dosa kepada Tuhan, bukan hal yang mudah apalagi klu yang dihadapin orang-orang yang lebih dominan dari saya.
  2. Untuk punya hikmat belajar dr kesalahan tp bukan kesalah saya tp belajar dr kesalahan orang lain dan kemudian tidak melakukan kesalahan yang sama, apalagi klu itu menyangkut hal yang Tuhan sudah jelas-jelas sebut itu sebagai perbuatan daging/dosa yang mendatangkan maut. Berhikmat bukan menjadi bebal, sudah tau salah tetap sy lakukan, apalagi dengan alasan coba-coba.
  3. Untuk patuh dan punya pengharapan terhadap pasangan hidup yang seimbang dimata Tuhan/sama-sama takut akan Tuhan, tidak asal pilih aja yang penting ada apalagi klu sudah didesak sama keluarga/lingkungan/umur, dll. Karena hidup bukan hanya tentang berkeluarga tapi tentang bagaimana setelahnya. Bagaimana dalam keluargapun saya bs tetap membangun hubungan yang sehat, saling membantu untuk makin mengenal, fokus, dan bergantung pada Tuhan bukan pada obsesi dunia sj.

Palopo, 24-01-2020
Happy Chinese New Year

Nehemia 8

Nehemia 8:1-3
maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel. Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.

Setelah semua proses pembanguan gerbang Yerusalem dan bait Allah selesai. Tibalah saatnya bangsa itu memulai kembali persekutuan dengan Tuhan, mulai dari mau mendengarkan hukum Taurat yang dibacakan oleh Ezra.
Suatu respon syukur yang luar biasa yang bisa ditunjukkan oleh sebuah bangsa yang berhasil bangkit kembali setelah dihukum dan dibuang oleh Tuhan.
Mereka jadi bangsa yang benar-benar punya sikap yang menghormati Tuhan, tidak nanggung-nanggung mereka bisa mendengarkan pembacaan Taurat berjam-jam ( pagi -tengah hari kira-kira 7 jam) dengan perhatian penuh.

Bagaimana dengan saya yang paling lama juga dengar khotbah di gereja kurang lebih 1 jam. Itupun masih berjuang untuk bisa fokus mendengar dengan penuh perhatian, kadang banyak hal yang bikin nggak fokus, tiba-tiba kepikiran hal diluar ibadah lah, tiba2 ada telfon/chat masuklah, dll. Saya yg seperti itu sangat nggak mencerminkan seseornag yang katanya menghormati Tuhan, sangat nggak respect sama Tuhan.

Nehemia 8:9-10
Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: “Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!”, karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu. Lalu berkatalah ia kepada mereka: “Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”

What, mereka sampai menangis hanya karena mendengar Firman Tuhan, seberapa bersyukrnya mereka sampai-sampai bs seperti itu, bagaimana dengan saya ? Pernah nggak nangis karena dengan Firman Tuhan!

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Untuk semakin mengormati Firman Tuhan. Baik itu saat saya mendengarkan di gereja maupun saat saya bersaat teduh sendiri. Respect dengan menyiapkan waktu terbaik yang tidak mengizinkan hal apapun menghalangi/mengganggu fokus saya sama Firman Tuhan, chatlah/sosmedlah/telfon dll.
  2. Semakin melembutkan hati saya (dasar rasa syukur kepada Tuhan ) untuk selalu siap ditegur dan diubahkan oleh Firman Tuhan sama seperti saat-saat awal menjadi murid yang bersemangat dan sangat mudah tersentuh oleh Firman Tuhan.

Makassar, 19-01-2020
Happy sunday and have a good night

Nehemia 7

Nehemia 7:1-3
Setelah tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah penunggu-penunggu pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi. Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada Hanani, saudaraku, dan kepada Hananya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat dipercaya dan yang takut akan Allah lebih dari pada orang-orang lain. Berkatalah aku kepada mereka: “Pintu-pintu gerbang Yerusalem jangan dibuka sampai matahari panas terik. Dan pintu-pintunya harus ditutup dan dipalangi, sementara orang masih bertugas di tempatnya. Tempatkanlah penjaga-penjaga dari antara penduduk Yerusalem, masing-masing pada tempat-tempat penjagaan dan di depan rumahnya.”

Setelah pembangunan tembok Yerusalem benar-benar selesai, bukan berarti perjuangan mereka selesai juga, justru setelahnya mereka harus mempertahankan tembok yang telah berdiri kembali tersebut dengan penjagaan yang ketat agar tidak dirobohkan kembali oleh musuh-musuh mereka.
Satu hal yang menarik bagaimana dalam memilih seorang yg bertugas melakukan penjagaan tersebut, Nehemia memberikan kriteria seseorang yang takut akan Allah.

Nehemia 7:4-5
Adapun kota itu luas dan besar, tetapi penduduknya sedikit dan rumah-rumah belum dibangun. Maka Allahku memberikan dalam hatiku rencana untuk mengumpulkan para pemuka, para penguasa dan rakyat, supaya mereka dicatat dalam silsilah. Lalu kudapati daftar silsilah orang-orang yang lebih dahulu berangkat pulang. Dalam daftar itu kudapati tertulis:

Dalam pandangan Nehemia, setiap hikmat yang keluar dr hati dan pikirannya itu asalnya dari Allah. Bukan karena ia yang memikirkan itu sendiri.

Sedangkan diayat 6-73 sama seperti di Ezra 2 yg menceritakan tentang orang-orang yang ada digelombanv pertama yg kembali ke Yerusalem dari pembuangan.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Untuk terus berjaga-jaga atas hidup saya, non-stop, karena saya tidak tau kapan dan saat dimana si jahat datang dan akan membingkat kembali bangunan yang saya sudah bangun bersma Tuhan. Jika saya lengah maka bangunan itu bisa saja hancur dan apa yang sudah saya bangun selama ini akan menjadi tumpukan puing yang tidak berguna/berdampak buat saya maupun orang lain.
  2. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, pengetahuan yang baik dna yang buruk. Dan rasa takut itu jugalah yang bisa mengubahkan karakter saya sesuai dengan saya butuhkan untuk lakukan pekerjaan-pekerjaan baik.
  3. Makin punya hati yang humble dihadapan Tuhan, selalu merasa bahwa apapun yang bisa saya perbuat itu semua hanya karena kemurahan Tuhan yang mau memakai saya sampai saat ini. Nggak ada yang special dalam diri saya yang sanggup membuat Tuhan memilih saya selain karena kemurahan Tuhan itu sendiri.

Makassar, 18-01-2020
Heva a nice day🙏🏻

Nehemia 6

Nehemia 6:1-2
Ketika Sanbalat dan Tobia dan Gesyem, orang Arab itu dan musuh-musuh kami yang lain mendengar, bahwa aku telah selesai membangun kembali tembok, sehingga tidak ada lagi lobang, walaupun sampai waktu itu di pintu-pintu gerbang belum kupasang pintunya, maka Sanbalat dan Gesyem mengutus orang kepadaku dengan pesan: “Mari, kita mengadakan pertemuan bersama di Kefirim, di lembah Ono!” Tetapi mereka berniat mencelakakan aku.

Makin jauh progress penyelesaian tembok Yerusalem, bukannya makin mulus proses yang harus Nehemia jalani, justru malah makin intens ancaman yang ia alami dari orang-orang yang tidak senang akan apa yang dia lakukan.

Nehemia 6:9
Karena mereka semua mau menakut-nakutkan kami, pikirnya: “Mereka akan membiarkan pekerjaan itu, sehingga tak dapat diselesaikan.” Tetapi aku justru berusaha sekuat tenaga.

Saat orang terancam nyawanya pasti ia akan mulai berhati-hati dan akan menggunakan sebagian besar fokusnya untuk mencari cara melindungi nyawanya, tapi berbeda dengan respon yang Nehemia berikan, bukannya berhati-hati ia malah makin tancap gas dalam menyelesaikan pekerjaanya membangun tembok Yerusalem.

Kok bisa??

Nehemia 6:13
Untuk ini ia disuap, supaya aku menjadi takut lalu berbuat demikian, sehingga aku berdosa. Dengan demikian mereka mempunyai kesempatan untuk membusukkan namaku, sehingga dapat mencela aku.

Karena sejak awal Nehemia sudah tau apa yang ia lakukan/kerjakan dan apa yang menantinya di titik finish. Iapun tau klu ia menjadi takut dan berhenti melakukan apa yang Tuhan mau maka itu akan diperhitungkan sebagai sebuah dosa.

Nehemia 6:15-16
Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari. Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami.

Dari saat teduh ini saya belajar bahwa :

  1. Tidak mudah menjadi seseorang yang berkharakter seperti Nehemia, ia sangat faithfull dengan apa yang Tuhan sedang proses/kerjakan dalam hidupnya. Itulah sebabnya saat ada masalah bukan membuatnya takut/down tapi justru malah semakin bersemangat untuk lakukan lebih lagi. Sayapun mau diproses sampai punya kharakter seperti itu.
  2. Saat saya bisa mengerti tujuan saya melakukan sesuatu dan bisa membuat perencanaan dengan matang, hambatan/rasa khawatir harusnya tidak membuat saya berhenti, tapi tetap lakukan meskipun harus menyangkal diri beberapa kali lipat lg.
  3. Saat saya tatap bs lakukan bagian saya meskipun sulit, saat itulah orang lain justru akan sadar bahwa ada kekuatan diluar dr diri saya yang memampukan saya hingga bisa malakukan yg menurut mereka mustahil, itulah moment yg bisa menarik perhatian orang pada Tuhan.

Palopo, 17-01-2020
Have a good night🙏🏻

Nehemia 5

Nehemia 5:1-3
Maka terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi. Ada yang berteriak: “Anak laki-laki dan anak perempuan kami banyak dan kami harus mendapat gandum, supaya kami dapat makan dan hidup.” Dan ada yang berteriak: “Ladang dan kebun anggur dan rumah kami gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu kelaparan.”

Dalam proses pembangunan kembali gerbang Yerusalem, ternyata muncul begitu banyak masalah, dari luar ada orang yang datang menentang pembanguanannya, dari dalam sendiri muncul gejolak dari sesama orang Yahudi yang mulai khawatir akan nasib mereka yang mulai kekurangan pasokan makanan.
Bahkan mereka tidak segan untuk menjual saudara mereka demi hanya untuk bisa punya uang untuk makan dan bertahan hidup.

Nehemia 5:6-7
Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu. Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: “Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!” Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.

Nehemiapun tersulut emosinya mendengar banyaknya keluhan dari dalam tembok mengenai kebutuhan makanan mereka padahal ia sedang berusha melakukan yang terbaik untuk mempercepat pembangunan Gerbang demi mereka juga.
Sayapun ketika diposisi Nehemia, pasti akan emosi/gemes jika mendengar banyak orang yang kerjaannya cuman mengeluh padahal sya lagi mengerjakan sesuatu yang sama, apalagi klu ternyata kerjaan mereka lebih mudah tp tetap ngeluh.

Nehemia 5:14
Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.

Wow, kirain baru jaman2 sekarang muncul pekabat yang tidak mau mengambil gajinya demi mengabdi pada pekerjaannya, ternyata Nehemia sudah terlebih dahulu melakukan itu sebagai seorang pejabat kerajaan.

Dari saat teduh ini :

  1. Saya belajar untuk tidak mudah ngeluh bagaimanapun keadaan yang saya ini, toh sayapun tidak seneng dengerin orang yang hanya bisa ngeluh tanpa lakuin sesuatu dl. Orang lainpun pasti tidak seneng dengerin keluhan saya.
  2. Selalu berupaya melakukan yang benar/sesuai Firman meskipun saya lagi ditengah tekanan/desakan keinginan-keinginan dunia saya atau hanya karena didesak orang lain. Belajar untuk punya komitmen iman yang makin teguh setiap hari akan apa yang saya harapkan dr Tuhan.
  3. Tidak mencari keuntungan sendiri/licik, tapi selalu mengutamakan keuntungan sesama/banyak orang.

Palopo, 16-01-2020
Have a good night

Nehemia 4

Nehemia 4:1-3
Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi. dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: “Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?”. Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: “Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka.”

Setelah pembangunan kembali pintu gerbang Yerusalem menunjukkan progress yg signifikan. Ternyata tidak semua orang merasa senang, ada juga orang yang sangat susah hatinya seperti Sanbalat dan Tobia ini yang sangat menentang peristiwa tersebut. Bahkan mereka tidak segan-segan mengolok-ngolok Nehemia dan yang lain saat bekerja. Mungkin tujuan mereka untuk melemahkan semangat mereka dalam bekerja sehingga pembangunan terhenti. Bahkan diayat2 setelahnya bukan hanya olok2kan, tapi ancaman terhadap nyawapun dilakukannya.

Trus apa yang Nehemia lakukan ?
Nehemia 4:4-6
Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun. Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.

Bukannya langsung marah dan emosi dengan sikap kedua orang itu, Nehamia memilih untuk mengadu pada Tuhan lewat doa dan meminta Tuhan yang menghadapi ancaman yang mereka terima. Nehemia benar-benar menyerah ditangan Tuhan (fully surrounded). Semakin besr ancamannya maka semakin mereka berdoa kepada Tuhan.

Nehemia 4:16-17
Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata.

Tuhan memberikan hikmat kepada Nehemia untuk mengatur bangsanya agar tetap bisa berjaga-jaga sambil tetap membangun Yerusalem sesuai yang Tuhan mau.

Dari firman malam ini saya belajar:

  1. Dari respon Nehemia, untuk punya sikap yang tidak mudah tersulut emosi ketika dihina/diolok-olok/direndahkan oleh orang lain, apalagi melihat pride saya sebagai laki-laki pasti sangat torgoncang ketika mengalami hal-hal seperti ini. Saya harus berusaha untuk tetap tenang dan tidak reaktif krn tau Tuhan tidak akan pernah tinggal diam, saya cukup mendoakan hati saya tetap menjadi hati yang baru dan apa yang mereka lakukan biar Tuhan yang mengadili. Semakin saya bisa surrounder sama Tuhan maka semakin bs saya menghilangkan rasa berhak saya untuk membalas.
  2. Untuk punya hati yang tidak cemburu, cemburu dengan keberhasilan orang lain, cemburu dengan kebahagiaan orang lain. Seperti respon dari Sambalat dan Tobia. Karena saya tau meskipun mungkin saat ini hidup saya kelihatan baisa-biasa saja atau mungkin tidak lebih baik dr orang lain, tapi saya percaya klu Tuhan tidak pernah salah dan keliru menitipkan berkatnya dan rancangan Tuhan dalam hidup saya sama sempurnanya dengan orang lain yang dikasihiNya. Mungkin alat ukur saya saja yang sedang berbeda, tp resultnya tetap sama.
  3. Belajar dr taktik Nehemia, bahwa hal itu sama saja dengan pribadi saya. Saat dimana saya sedang berjuang membangun beberapa karakter baru sesuai buah-buah roh, saat itujugalah saya harus tetap terjaga/waspada jangan sampai malah muncul buah-buah daging yang lain. Saat saya mencari yang hilang malah saya yang ikutan hilang, saya lupa rulesNya Tuhan.

Palopo, 14-01-2020
Selamat beristirahat dan tetap terjaga yah😁👍🏻

Nehemia 3

Nehemia 3:1
Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.

Maka dimulailah proses pembangunan kembali pintu gerbang Yerusalem yang sebelumnya habis dimakan api.

Nehemia 3:3-5
Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka.

Terlihat bagaimana diantara mereka ada yang menjadi PIC untuk masing-masing pintu, mungkin mereka yang bertanggungjawab akan pintu yang menjadi bagian mereka. Tapi bukan hanya mereka yang membangun, ada orang lain yang berdekatan dengan mereka yang sama-sama ikut membangun, meskipun setiap dari mereka punya latar belakang/skill/keahlian yang berbeda-beda, bahkan seorang tukang emas dan pedagang ikut memperbaiki.
Begitu seterusnya sampai pintu gerbang Lama, Lebak, pintu gerbang Sampah, Pintu gerbang Mata Air, pintu gerbang Kuda, dan bagian-bagian lain sesuai dengan pembagian mereka masing-masing.

Dari saat teduh ini saya belajar:

  1. Kalau saya berbeda dari orang lain, mungkin ada yang bilang saya orangnya tipe ini sama dengan si A. Tapi semirip2nyapun saya tetaplah pribadi yang berbeda. Meskipun begitu Tuhan ternyata tidak pernah memakai orang yang latar belakngnya sama untuk melakukan satu pekerjaan, Ia memakai beragam jenis orang. Sama seperti pembangunan pintu Yerusalem ini, masing-masing dipercayakan pintu-pintu yang berbeda tapi tujuan akhirnya sama yaitu mengikohkan kembali Yerusalem.
  2. Saat ini sayapun mungkin sedang ditaruh Tuhan disebuah pintu yang harus saya bangun sesuai dengan kapasitas yang Tuhan bentuk dalam diri saya. Saya adalah tukangnya, tapi yang membuat desain bagaimana saya membangun pintu itu adalah Tuhan.
  3. Sehebat apapun saya, saya tidak bisa melakukan semuanya sendiri, dalam desain yang Tuhan gambarkan, disana saya harus melakukannya dengan berdekatan/bersama dengan orang lain, yang tentunya sama-sama tau desainnya Tuhan seperti apa.
  4. Dalam Firman Tuhanlah tercantum desain/master plan hidup saya.

Palopo, 14-01-2020

Desain Tuhan:
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11
Rules :
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33
Tools :
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Yehezkiel 36:26

Nehemia 2

Nehemia 2:1-2
Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, bertanyalah ia kepadaku: “Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati.” Lalu aku menjadi sangat takut.

Nehemia adalah seorang yang memiliki jabatan tinggi di rumah raja Artasasta, yaitu sebagai juru miniman raja, orang yang sangat dipercaya oleh raja, karena tidak mungkin raja mempercayakan apa yang ia akan minum kepada seseorang yang menurut raja tidak berkompeten dan tidak bisa dipercaya.

Terlihat lagi di ayat 6
Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: “Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?” Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya.

Terlihat bagaimana raja sangat sayang untuk melepaskan orang kepercayaannya ini berangkat ketempat lain sampai harus di make sure/dipastikan kapan pulangnya. Raja sangat mengasihi Nehemia

Nehemia 2:7-8
Berkatalah aku kepada raja: “Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda. Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami.” Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena TANGAN ALLAHKU YANG MURAH MELINDUNGI AKU.

Nehemia 2:17-18
Berkatalah aku kepada mereka: “Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.” Ketika kuberitahukan kepada mereka, BETAPA MURAHNYA TANGAN ALLAHKU YANG MELINDUNGI AKU dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: “Kami siap untuk membangun!” Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

Nehemia adalah seorang yang sangat humble hatinya dihadapan Tuhan, bagaimana ia begitu dekat dngan Tuhan dan tau bahwa setiap hal yang terjadi dihadapan dia bukan karena apa yang ia perbuat tapi hanya karena Tangan Tuhan yang selalu ada untuk dia dan melindungi setiap langkahnya.

Nehemia 2:19
Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: “Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?”

Dari saat teduh saya malam ini saya belajar :

  1. Punya hati yang semakin humble dihadapan Tuhan dan orang lain, sama seperti di Yohanes 3:30, semua yang terjadi ditengah hidup saya bukan krn saya yang kerjakan semua itu, itu semua hanya karena tangan Tuhan yang selalu ada melindungi hidup saya, bahkan ketika saya sedang tertidur sekalipun ia tetap terjaga untuk menjaga saya.
  2. Belajar untuk bisa jadi orang yang dapat dipercaya oleh orang lain seperti Nehemia, punya pola kerja yang baik dan selalu melakukan yang terbaik dalam pekerjaan yang Tuhan titipkan untuk saya usahakan. Setia dalam perkara yang sedang dipercayakan kepada saya.
  3. Akan ada saat-saat dimana keadaan atau orang disekitar saya mulai membuat saya ragu dan goyah akan hal benar yang saya mau lakukan, memang benar hal itu bisa menjatuhkan saya, tapi satu hal lain yang saya harus imani ialah bahwa Tuhan sangat bisa membuat saya berhasil dengan TanganNya yg perkasa.

Palopo, 13-01-2020
😁