Nehemia 5

Nehemia 5:1-3
Maka terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi. Ada yang berteriak: “Anak laki-laki dan anak perempuan kami banyak dan kami harus mendapat gandum, supaya kami dapat makan dan hidup.” Dan ada yang berteriak: “Ladang dan kebun anggur dan rumah kami gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu kelaparan.”

Dalam proses pembangunan kembali gerbang Yerusalem, ternyata muncul begitu banyak masalah, dari luar ada orang yang datang menentang pembanguanannya, dari dalam sendiri muncul gejolak dari sesama orang Yahudi yang mulai khawatir akan nasib mereka yang mulai kekurangan pasokan makanan.
Bahkan mereka tidak segan untuk menjual saudara mereka demi hanya untuk bisa punya uang untuk makan dan bertahan hidup.

Nehemia 5:6-7
Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu. Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: “Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!” Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.

Nehemiapun tersulut emosinya mendengar banyaknya keluhan dari dalam tembok mengenai kebutuhan makanan mereka padahal ia sedang berusha melakukan yang terbaik untuk mempercepat pembangunan Gerbang demi mereka juga.
Sayapun ketika diposisi Nehemia, pasti akan emosi/gemes jika mendengar banyak orang yang kerjaannya cuman mengeluh padahal sya lagi mengerjakan sesuatu yang sama, apalagi klu ternyata kerjaan mereka lebih mudah tp tetap ngeluh.

Nehemia 5:14
Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.

Wow, kirain baru jaman2 sekarang muncul pekabat yang tidak mau mengambil gajinya demi mengabdi pada pekerjaannya, ternyata Nehemia sudah terlebih dahulu melakukan itu sebagai seorang pejabat kerajaan.

Dari saat teduh ini :

  1. Saya belajar untuk tidak mudah ngeluh bagaimanapun keadaan yang saya ini, toh sayapun tidak seneng dengerin orang yang hanya bisa ngeluh tanpa lakuin sesuatu dl. Orang lainpun pasti tidak seneng dengerin keluhan saya.
  2. Selalu berupaya melakukan yang benar/sesuai Firman meskipun saya lagi ditengah tekanan/desakan keinginan-keinginan dunia saya atau hanya karena didesak orang lain. Belajar untuk punya komitmen iman yang makin teguh setiap hari akan apa yang saya harapkan dr Tuhan.
  3. Tidak mencari keuntungan sendiri/licik, tapi selalu mengutamakan keuntungan sesama/banyak orang.

Palopo, 16-01-2020
Have a good night

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *