Nehemia 3

Nehemia 3:1
Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.

Maka dimulailah proses pembangunan kembali pintu gerbang Yerusalem yang sebelumnya habis dimakan api.

Nehemia 3:3-5
Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka.

Terlihat bagaimana diantara mereka ada yang menjadi PIC untuk masing-masing pintu, mungkin mereka yang bertanggungjawab akan pintu yang menjadi bagian mereka. Tapi bukan hanya mereka yang membangun, ada orang lain yang berdekatan dengan mereka yang sama-sama ikut membangun, meskipun setiap dari mereka punya latar belakang/skill/keahlian yang berbeda-beda, bahkan seorang tukang emas dan pedagang ikut memperbaiki.
Begitu seterusnya sampai pintu gerbang Lama, Lebak, pintu gerbang Sampah, Pintu gerbang Mata Air, pintu gerbang Kuda, dan bagian-bagian lain sesuai dengan pembagian mereka masing-masing.

Dari saat teduh ini saya belajar:

  1. Kalau saya berbeda dari orang lain, mungkin ada yang bilang saya orangnya tipe ini sama dengan si A. Tapi semirip2nyapun saya tetaplah pribadi yang berbeda. Meskipun begitu Tuhan ternyata tidak pernah memakai orang yang latar belakngnya sama untuk melakukan satu pekerjaan, Ia memakai beragam jenis orang. Sama seperti pembangunan pintu Yerusalem ini, masing-masing dipercayakan pintu-pintu yang berbeda tapi tujuan akhirnya sama yaitu mengikohkan kembali Yerusalem.
  2. Saat ini sayapun mungkin sedang ditaruh Tuhan disebuah pintu yang harus saya bangun sesuai dengan kapasitas yang Tuhan bentuk dalam diri saya. Saya adalah tukangnya, tapi yang membuat desain bagaimana saya membangun pintu itu adalah Tuhan.
  3. Sehebat apapun saya, saya tidak bisa melakukan semuanya sendiri, dalam desain yang Tuhan gambarkan, disana saya harus melakukannya dengan berdekatan/bersama dengan orang lain, yang tentunya sama-sama tau desainnya Tuhan seperti apa.
  4. Dalam Firman Tuhanlah tercantum desain/master plan hidup saya.

Palopo, 14-01-2020

Desain Tuhan:
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11
Rules :
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33
Tools :
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Yehezkiel 36:26

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *