Ezra 9

Ezra 9:3
Ketika aku mendengar perkataan itu, maka aku mengoyakkan pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut kepalaku dan janggutku dan duduklah aku tertegun. Lalu berkumpullah kepadaku semua orang yang gemetar karena firman Allah Israel, oleh sebab perbuatan tidak setia orang-orang buangan itu, tetapi aku tetap duduk tertegun sampai korban petang.

Sekali lagi melihat beban yang berat yang harus Ezra emban, ketika Ezra diperhadapkan pada situasi yang benar-benar menggoncang akal sehat dan hatinya, bagiamana pengenalanNya akan Tuhan membuat dia merasa hancur ketika mendapati bangsa yang ia jaga ini malah berbalik tidak setia sama Tuhan, mereka melakukan kekejian dimata Tuhan dengan melakukan perkawinan campuran yang Tuhan larang.

Ezra 9:9-10
Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem. Tetapi sekarang, ya Allah kami, apa yang akan kami katakan sesudah semuanya itu? Karena kami telah meninggalkan perintah-Mu

Dengan pengenalan akan Tuhan membuat ia semakin rendah hati dan sadar bagaimana penyertaan Tuhan selama inilah yang membuat bangsanya tetap bertahan sampai saat ini. Bahkan saat-saat terburuk yang mereka lalui tetap ada Tuhan disana yang tidak meninggalkan mereka.

Ezra 9:15
Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar, sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di hadapan-Mu.”

Saat semakin menganal kasih yang Tuhan berikan, semakin membuat Ezra ketakutan untuk berdiri berhadapan dengan Tuhan, karena ia sadar bahwa klu dosa yang bangsanya lakukan itu diadili dnegan adil, sudah barang tentu mereka semua dimusnahkan.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Saat saya semakin bisa mengenal bagaimana probadi Tuhan Yesus, saat itulah saya justru harusnya makin bersyukur karena tidak ada satu kuasapun yang mampu menolong saya dari dosa-dosa yang sya perbuat selain dari kasih dan kemurahan Tuhan saja.
  2. Punya hati seperti Ezra yang benar-benar hancur ketika tau saya sedang mengecewakan Tuhan dengan sikap hidup saya dan mau berusaha utuk kembali lagi membangun relasi yang lebih baik lagi dari sebelumnya dengan Tuhan yang mengasihi saya.

Palopo, 10-01-2020
Have a good night 🙏🏻

Ezra 8

Ezra 8:21-23
Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami. Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: “Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia.” Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.

Meskipun Ezra adalah seorang pilihan raja dan yang Tuhan percayakan untuk membimbing bangsa Israel kembali ke Yerusalem, ternyata ia tetaplah manusia, ia tetap memiliki rasa khawatir dan takut akan hal buruk yang akan dihadapi rombongan mereka ditengah jalan menuju Yerusalem.

Perjalanan Ezra pun tidaklah mudah, mungkin bukan hanya Ezra yang khawatir, tapi semua rombongannyapun pasti khawatir, apalagi mereka banyak membawa isian perbendaharaan rumah Tuhan, mereka adalah sasaran empuk bagi perampok ditengah jalan karena lima bulan bukanlah perjalanan yg singkat.

Iman Ezra diuji dalam keadaan ini, bagaimana ia memilih untuk tetap percaya kepada Kuasa Tuhan yang ia kenal lewat hukum-hukumNya. Dibanding kekhawatiran yang menghantuinya secara perkiraan manusiawi. Apalagi bagaimana ia harus punya sikap yang bisa membangun kepercayaan yang sama didalam hati semua rombongan yang bersmaa dengan dia.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Kekhawatiran itu memang wajar kok, bahkan orang sekaliber Ezrapun bisa khawatir, tapi pembelajarannya bukan fokus kepada itu, tapi kepada respon Ezra ditengah rasa khawatirnya, ia tetap mau melanjutkan iman yang ia percayai dengan berpuasa untuk memohon penyertaan Tuhan.
  2. Belajar untuk punya sikap dan karakter yang bisa jadi contohan orang lain tentang iman saya yang tetap percaya pada Tuhan meskipun dalam keadaan sulit, lagi ditengah ujian. Belajar untuk punya karakter seorang yang berpengharapan penuh pada Tuhan.

Palopo, 09-01-2020
Have a good night🙏🏻

Ezra 7

Ezra 7:6-7
Ezra ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja memberi dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya, melindungi dia. Juga berangkat pulang ke Yerusalem beberapa rombongan orang Israel dan imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang dan budak di bait Allah pada tahun ketujuh zaman raja Artahsasta.

Tibalah saatnya rombongan kedua dari bangsa Israel berangkat kembali ke Yerusalem dari pembuangan. Rombongan ini dipimpin oleh imam Ezra yang merupakan keturunan dari Imam Harun, sesuai namanya ia adalah seorang ahli kitab Taurat Tuhan. Raja sangat percaya dengan Ezra karena Tuhan melindungi Ezra, hal itu karena
Ezra 7:10 Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.

Sejak semula Imam Ezra sudah bertekad/devoted untuk meneliti/suka dengan Firman Tuhan.

Ezra 7:14
Oleh karena engkau disuruh raja serta ketujuh orang penasihatnya untuk mengadakan penyelidikan mengenai Yehuda dan Yerusalem dengan berpedoman kepada hukum Allahmu yang menjadi peganganmu,

Bukan hanya untuk membawa rombongan kedua dari bangsa Israel masuk kembali ke Yerusalem, ia juga diminta oleh raja untuk menyelidik/menguji apakah bangsa Israel yang terlebih dahulu kembali sudah melakukan sesuai dengan Firman Tuhan yang Ezra kuasai.

Ezra 7:23
Segala sesuatu yang berdasarkan perintah Allah semesta langit, harus dilaksanakan dengan tekun untuk keperluan rumah Allah semesta langit, supaya jangan pemerintahan raja serta anak-anaknya kena murka.

Bukan hanya sampai rumah Allah dibangun kembali, tapi tentang hal-hal setelahnyapun raja sudah memerintahkan semua bendahara di sebrng sungai Efrat untuk mempersiapkan keperluannya dengan tekun.

Ezra 7:25
Maka engkau, hai Ezra, angkatlah pemimpin-pemimpin dan hakim-hakim sesuai dengan hikmat Allahmu yang menjadi peganganmu, supaya mereka menghakimi seluruh rakyat yang diam di daerah seberang sungai Efrat, yakni semua orang yang mengetahui hukum Allahmu; dan orang yang belum mengetahuinya haruslah kauajar.

Bukan hanya menyelidiki hidup bangsa Israel setelah balik ke Yerusalem, Ezrapun diperintahkan untuk memilih hakim buat bangsa itu, bahkan sampai mengajarkan tentang hukum Allah bagi seluruh orang yang hidup di daerah tersebut.

Dari sata teduh ini saya belajar :

  1. Untuk punya hati seperti Ezra yang sejak malam ini mau bertekad untuk menyukai Firman Tuhan, menyelidikinya setiap hari dan manjadikannya cermin saat saya melakukan pekerjaan saya seharian.
  2. Untuk membedah hidup saya setiap hari apalah sudah malakukan yang seharusnya sebagai seorang murid, bukan dengan pisau pandangan orang lain tapi dengan pisau Firman Tuhan.
  3. Belajar bertekun setiap hari untuk mengisi dan merawat hidup saya dengan kebenaran, selalu mengisihi hidup saya dengan hal-hal yang membangun iman saya kepada Tuhan, mulai dari pikiran saya yang harus senantiasa positif akan karya Tuhan dlam hidup saya, tidak selffocus tp selalu menyangkal diri untuk mangasihi orang sekitar saya mulai dari hal-hal kecil, misal menyapa, tanya kabar, dll. Dan juga dengan berusaha mengajarkan tentang takut akan Tuhan kepada orang disekitar saya.

Palopo, 08-01-2020
Good night🙏🏻

Ezra 6

Ezra 6:1-2
Sesudah itu atas perintah raja Darius diadakanlah penyelidikan di perbendaharaan di Babel, di tempat naskah-naskah disimpan. Kemudian di Ahmeta, benteng yang di propinsi Media, didapati sebuah gulungan, yang isinya sebagai berikut: “Piagam:

Kelanjutan dari bacaan kemarin dimana pembangunan Rumah Allah kembali dilanjutkan pada zaman raja Darius. Tapi bedanya tidak seperti raja Koresh yang karena Tuhan menggerakkan hatinya sehingga muncul inisiatif untuk mengeluarkan perintah untuk membangun kembali. Untuk raja Darius iya harus melakukan penyelidikan terlebih dahulu terhadap dokumen peninggalan raja Koresh.

Beruntungnya bahwa perintah yang dikeluarkan raja Koresh ini ditulis dan dibuatkan dalam sebuah piagam, tidak kebayang klu hanya berupa perintah saja sera lisan, sudah barang tentu raja Darius akan susah diyakinkan untuk menyetujui kelanjutan pembangunan Rumah Allah itu.

Sama halnya dengan perintah Tuhan, bersyukur banget saat ini ada Alkitab yang berisi tulisan tentang Firman Tuhan, yaitu sesuatu yang lebih penting dari piagam seorang raja dunia yang memerintahkan sebuah tindakan. Firman Tuhan yang tertulis ini berisi tentang cara hidup yang pencipta saya inginkan untuk saya lakukan setiap saat.

Ezra 6:6-7 & 11
“Oleh sebab itu, hai Tatnai, bupati daerah seberang sungai Efrat, dan Syetar-Boznai serta rekan-rekanmu, para punggawa daerah seberang sungai Efrat, hendaklah kamu menjauhkan diri dari sana. Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. … Selanjutnya telah dikeluarkan perintah olehku, supaya setiap orang yang melanggar keputusan ini, akan dicabut sebatang tiang dari rumahnya, untuk menyulakannya pada ujung tiang itu dan supaya rumahnya dijadikan reruntuhan oleh karena hal itu.

Respon yang Darius berikan sangat luar biasa, ia begitu percaya dengan piagam itu dan dengan kerendahan hati mau melanjutkan perintah raja yang sebelumnya, padahal dengan kapasitasnya iya sangat bisa menghapus perintah itu dan menerbitkan perintah yang baru sesuai keinginannya. Bahkan ia lebih radikal lagi melihat bagaimana pentingnya pembangunan Rumah Allah ini disamping kepentingan rakyatnya dengan menjatuhkan sanksi yang keras bagi mereka yang tidak bersumbangsi dalam pembangunan tersebut.

Dari saat teduh saya malam ini sya belajar :

  1. Bersyukur, bahwa perintah Tuhan dituliskan dalam sebuah Alkitab yang bisa saya baca. Karena klu harus menunggu Tuhan yabg berbicara sendiri, sudah barang tentu saya mati. Kej 32:30.
  2. Menyelidiki kembali Piagam Tuhan/Firman Tuhan setiap hari karena hal itulah yang bisa memantabkan hati saya untuk lakukan yang benar sesuai yang Tuhan mau, bukan apa yang saya mau meskipun saya bisa melakukannya.
  3. Untuk mencatat setiap relasi yang saya bangun dengan Tuhan dalam sebuah catatan saat teduh, karena dngan melakukan itu, saya bisa selidiki kembali dikemudian hari, atau mungkin juga bisa diselidiki oleh orang lain. Hal itu untuk semakin meyakinkan saya akan kehendak dan rencana Tuhan dalam setiap hal yang saya alami baik sekarang maupun diesok hari.

Palopo, 07-01-2020
Have a good time to write our experience with God
Good night😁

Ezra 5

Ezra 5:1-2
Tetapi nabi Hagai dan Zakharia bin Ido, kedua nabi itu, bernubuat terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem dalam nama Allah Israel, yang menyertai mereka. Pada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah.

Setelah di pasal sebelumnya pembangunan Rumah Allah terhenti karena adanya hambatan, dibacaan ini Tuhan memakai orang lain lagi untuk melanjutkan rancangan Tuhan untuk membangun kembali rumah Tuhan yaitu dengan perantaraan nabi Hagai dan Zhakaria.

Melihat bagaimana cara kerja Tuhan yang luar biasa saya jadi semakin mengerti bagaimana Tuhan yang saya sembah bukanlah Tuhan yang diam, tapi Ia selalu memperhatikan setiap hal yang terjadi dalam hidup saya, Tuhan tau kapan waktu terbaik untuk membuat rancanganNya terjadi dalam hidup saya.

Sama seperti kejadian luar biasa yang terjadi hari pertama saya kerja lg, pertama, dapat berita buruk tentang wajib pajak yang meninggal, padahal masih dalam proses pemeriksaan😔, trus yang kedua, pas pulang ke rumah ternyata mendapati rumah habis kemasukan maling🙈.
Tapi dibalik itu saya tetap bisa melihat bagaimana Tuhan tidak tinggal, Tuhan tetap pegang kendali. Bersyukur pemeriksaannya masih bs dijalankan dengan baik dengan beberapa penyesuaian SOP, dan maling yang masuk untuknya tidak mengambil barang-barang yg cukup penting, hanya celengan dan uang cash yg ketinggalan dirumah🙏🏻

Saya makin belajar dan melihat bagaimana Tuhan tidak pernah tinggal diam dengan setiap kejadian yang saya alami, Tuhan bisa memakai banyak orang untuk membuat saya belajar, salah satu hal yang saya bersyukur ialah sikap tenang yang Tuhan tetap berikan meskipun mendpati banyak hal yang tak sesuai rencana sya.

Belajar juga apapun yang sedang saya alami saat ini, yang harus saya lakukan adalah fokus pada apa yang bisa saya syukuri daripada apa yang harus saya complain kepada Tuhan🙏🏻

Palopo, 06-01-2020

Ezra 4

Ezra 4:1-4
Ketika lawan orang Yehuda dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun bait suci bagi TUHAN, Allah Israel, maka mereka mendekati Zerubabel serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: “Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kamipun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari.” Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: “Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia.” Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun.

Membangun kembali bait suci bukanlah perkara mudah bagi bangsa Israel, apalagi membangunnya ditengah2 orang asing, banyak rintangan dan hambatan yang mereka alami dari orang-orang tersebut.

Begitu juga saya dan kamu hari ini, akan selalu ada hal-hal yang mengganggu saat saya mau membangun rumah Tuhan lagi (hidup saya yang benar), saat saya jatuh dosa akan banyak hal yang berusaha melemahkan semangat saya untuk bangkit dan bertekun lagi mencari Tuhan, rasa berasalah, rasa tidak layak, pandangan orang sekitar, dll. Bahkan ada saatnya kekhawatiran mengambil sebagian besar semangat saya untuk bangkit.

Saat-saat seperti ini yang sangat membantu saya adlah saat saya bisa tetap bersyukur, dengan memflashback kasih Tuhan yang sudah saya alami sampai hari ini. Melihat penyertaan Tuhan membuat saya merasa percaya diri klu Tuhanpun mengingnkan saya untuk bangkit kembali dan lakukan lebih, seperti apa yang Petrus alami.

Makassar, 05-01-2020

Happy sunday
Early is Godly, persiapkan hati untuk belajar mengenal Tuhan hari ini 💪🏻

Ezra 3

Ezra 3

Ezra 3:2-3
Maka mulailah Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan Zerubabel bin Sealtiel beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah Israel untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Taurat Musa, abdi Allah. Mereka mendirikan mezbah itu di tempatnya semula, sungguhpun/walaupun mereka ketakutan terhadap penduduk negeri, lalu mereka mempersembahkan di atasnya korban bakaran kepada TUHAN, korban bakaran waktu pagi dan waktu petang.

Setelah bangsa Israel keluar dari pembuangan dan kembali ke Yerusalem, butuh waktu 7 bulan bagi mereka untuk bisa mulai melakukan perintah Tuhan yg dititahkan lewat raja Persia untuk membangun kembali Rumah Tuhan.

Hal yang mereka bangun terlebih dahulu ialah Mezbah Allah untuk korban bakaran, karena mereka sadar bahwa mereka butuh didamaikan terlebih dahulu dengan Allah mereka baru setelahnya melakukan yang lain.
Walaupun dalam melakukannya bukanlah hal mudah karena ternyata mereka belum diterima baik oleh penduduk yg telah mendiamin Yerusalem selama mereka dipembuangan. Tp meskipun mereka dalam tekanan itu, luar biasanya mereka tetap lakukan pembangunan itu.

Ezra 3:10
Pada waktu dasar bait suci TUHAN diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, maka tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, dan orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji TUHAN, menurut petunjuk Daud, raja Israel.

Baru pada tahun yang ke 2 mereka ada di Yerusalem, mereka berhasil meletakkan dasar bangunan rumah Allah. Butuh waktu 1,3 bulan sejak mesbah didirikan.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Setiap orang termasuk saya punya proses dan waktu yang berbeda ketika Tuhan pakai, yang perlu saya lakukan adalah taat jalani prosesnya dan terus belajar dan beriman akan hal luar biasa yang Tuhan sedang bentuk dalam diri/hidup saya.
  2. Berdamai dengan Tuhan adalah hal yang utama sebelum saya melakukan yang lain, menjaga kekudusan, punya hubungan personal dengan Tuhan adalah modal utama sebelum saya berusaha membangun hubungan dengan orang lain.
  3. Tetap obey lakukan apa yang bs membuat Tuhan senang, meskipun tidak mendapat respon yang baik dari sekitar saya.

Makassar, 04-01-2020
Happy Saturday morning
N ganbatte kudasai ne💪🏻

Ezra 2

Ezra 2:1-2
Inilah orang-orang propinsi Yehuda yang berangkat pulang dari pembuangan, yakni para tawanan, yang dahulu diangkut ke Babel oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang kembali ke Yerusalem dan ke Yehuda, masing-masing ke kotanya. Mereka datang bersama-sama Zerubabel, Yesua, Nehemia, Seraya, Reelaya, Mordekhai, Bilsan, Mispar, Bigwai, Rehum dan Baana. Inilah daftar orang-orang bangsa Israel:

Ezra 2:36
Inilah para imam: bani Yedaya, yakni kaum keluarga Yesua: sembilan ratus tujuh puluh tiga orang;

Ezra 2:40-43
Inilah orang-orang Lewi: bani Yesua dan Kadmiel, yakni bani Hodawya: tujuh puluh empat orang. Inilah para penyanyi: bani Asaf: seratus dua puluh delapan orang. Inilah kaum penunggu pintu gerbang: bani Salum, bani Ater, bani Talmon, bani Akub, bani Hatita, bani Sobai, semuanya seratus tiga puluh sembilan orang. Inilah para budak di bait Allah: bani Ziha, bani Hasufa, bani Tabaot;

Ezra 2:64-65
Seluruh jemaah itu bersama-sama ada empat puluh dua ribu tiga ratus enam puluh orang, selain dari budak mereka laki-laki dan perempuan yang berjumlah tujuh ribu tiga ratus tiga puluh tujuh orang. Pada mereka ada dua ratus penyanyi laki-laki dan perempuan.

42.360 orang + 7330 orang bukanlah jumlah yang sedikit. Sebuah bangsa pasti akan mengalami kerugian besar jika harus melepaskan sejumlah besar budak tersebut. Tapi itu semua bisa terjadi karena Tuhan yang bekerja menggerakkan hati raja Koresh.

Dilain pihak orang-orang yang Tuhan gerakkan keluar dari pembuangan adalah orang-orang yang Ia pilih sendiri dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk kembali membangun rumah Tuhan dan bangsa Israel, ada Imam, orang lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Jika Tuhan sudah menggerakkan hati seseorang, maka segala sesuatu akan terjadi bahkan hal-hal diluar akal pikiran/hitung-hitungan manusia. Begitupun saya harusnya lebih fokus melakukan apa yang Tuhan kehendaki untuk saya lakukan daripada hitung-hitungan saya sendiri.
  2. Tuhan memilih setiap orang termasuk saya dan kamu hari ini bukan kebetulan tapi untuk menjalankan rancanganNya. Harusnya iu menjadi privilege buat saya untuk lebih semangat dan lakukan lebih lg.
  3. Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana Tuhan yang gagal. Ayub 42:2

Makassar, 03-01-2020
Have a nice day🙏🏻

Ezra 1

Ezra 1:1-4
Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:
Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang yang tertinggal, di manapun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem.”

Pada zaman pemerintahan Zedekia, Yerusalem dikalahkan oleh orang Kasdim dan yang masih hidup diantaranya dibawa ke Babel sebagai buangan, hal itu terjadi karena Zedekia mengeraskan hatinya dihadapan Tuhan dan melakukan yang jahat dimata Tuhan serta rumah Tuhan yang kudus dinajiskan oleh mereka bahkan Firman Tuhanpun sampai dihina oleh mereka sehingga Tuhan memutuskan menghukum mereka dengan keras (tidak ada pemulihan lg)

Baru setelah kerajaan Persia berkuasa atas Babel Tuhan yang mengisi umatNya memenuhi janji yang Ia ucapkan lewat Yeremia untuk memulihkan umat kesayanganNya ini.
Yang luar biasanya Tuhan bukan memakai orang pilihan diantara umatNya untuk membebaskan mereka (seperti Musa) tapi Ia memakai raja persia yang tidak ada hubungannya dengan mereka.

Ezra 1:5
Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem.

Demikian sebaliknya tidak semua dari orang Israel yang mau melakukan perintah raja Persia ini (karakter bangsa yang berkeras hati), hanya orang-orang yang digerakkan hatinya oleh Tuhan saja yang berangkat pulang ke Yerusalem. Mungkin sebagian dari mereka sudah nyaman dipembuangan.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Tuhanlah yang paling bisa menggerakan hati orang, baik saya maupun orang disekitar saya, maka pada Tuhanlah harusnya saya meminta hati yang baru setiap hari yang bisa dengar-dengaran akan suaraNya dan juga buat orang-orang disekitar saya.
  2. Tuhan sangat bisa memakai siapa saja untuk melakukan apa yang Ia mau, jika saya tidak mau patuh, Tuhan bisa memakai orang lain. Begitu juga sebaliknya Tuhan bisa memakai setiap orang untuk menyatakan bahwa Tuhan sangat menasihi saya dan Ia tetap memegang janjiNya yabg luar biasa buat saya.
  3. Selain Tuhan yang penuh kasih, saya diingatkan kembali bagaimana Tuhan juga punya sisi sebagai hakim yang bisa menghukum saya jika saya tidak mau mendengarkan FirmanNya, saat saya mengeraskan hati untuk ikuti apa yang saya mau bukan apa yang Tuhan mau.

Makassar, 02-01-2020

Good morning and semangat 💪🏻
Tuhan itu Setia kok👌🏻

Yohanes 8

Yohanes 8:1-11
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. …Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”…Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”… Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Tidak terasa setahun telah berlalu, dan banyak hal yang sudah saya lewati di tahun 2019, ada banyak sukacita yang Tuhan berikan begitu juga dukacita karena konsekwensi dosa yang saya perbuat selama setahun ini.
Saya percaya tidak ada satupun yang terjadi dalam hidup saya itu “kebetulan”, anything, bahkan Firman Tuhan yang saya baca pagi ini tidak kebetulan berbicara kepeda saya lewat pribadi seorang perempuan yang kedapatan berzinah ini.
Saya sma seperti perempuan ini, selama setahun ini sayapun sering kedapatan melakukan kesalahan dan dosa yang selalu menghakimi saya untuk punya perasaan tidak layak/tidak pantas/ bersalah/give up/mau hidup biasa-biasa aja, membuat saya merasa insecure untuk mencari dan membangun relasi yang lebih lagi dengan Tuhan.

Melihat bagaimana respon Tuhan terhadap perempuan ini membuat saya tertegur, harusnya saya tidak perlu merasa insecure untuk bertemu Tuhan karena Ia sangat mengasihi sya bahkan lebih dari hidupNya sendiri, dan dari sejak semulapun saya memang sudah tidak layak tp kasih Tuhan yang melayakkan saya.

Dan jika alasan karena dosa dan kesalahan yang saya lakukan membuat saya insecure bahwa Tuhan tidak mau lagi membangun relasi dengan saya, untuk apa 2020 tahun yang lalu Tuhan tetap datang kedunia yang sudah penuh dosa ini untuk mencari saya???

I’m so sorry Father, mulai awal tahun ini saya mau ambil komitmen untuk setia mencari Engkau dengan segenap hati dan tidak lagi membiarkan rasa insecure saya menjadi alasan untuk menjauh daripadaMu.

Yohanes 8:12
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”

Masih di awal tahun, masih ada 363 hari yang menanti ditahun ini, ketidaktahuan saya akan apa yang saya akan lewati nanti sedikit banyak membuat saya khawatir, apa yang harus sya capai ditahun yang baru ini?, bagaimana hidup saya ditengah tahun, diakhir tahun nanti? Belum ada bayangan sama sekali apa yang menanti saya didepan.
Ini sama seperti respon saya ketika berada diruangan yang gelap, tidak tau saya dengan siapa diruangan itu, ada apa aja, ketidaktahuan membuat saya takut, itulah sebabnya saya pasti mencari cahaya agar saya bisa tau seisi ruangan itu.

Kita bisa mengenal ciptaan ketika kita menganal penciptanya.
Saat saya yang adalah ciptaan tau dan mengenal apa yang pencipta saya rancangkan buat saya harusnya membuat saya makin memperoleh kepastian akan hidup yang saya jalani, toh Tuhan kok yang pegang kendali, bukan orang atau situasi di sekitar saya.

Bapa, beri saya hikmat dan sebuah hati yang bisa semakin menganal Engkau lewat Rohmu Yang Kudus, karena dengan mengenalMu membuat saya bisa mengenal pribadi saya sendiri yang Engkau ciptakan serupa denganMu dan semakin bisa punya kasih yang sama sepertiMu untuk mengasihi setiap orang yang Engkau hadirkan dalam hidup saya

Happy new year again🎊🙏🏻
Tetap semangat mencari Tuhan
Ubah rasa insecure kita menjadi obor yang membuat kita semakin bergantung sama Tuhan.
Meski hari/bulan/tahun berganti, situasi berganti, keadaan kita berubah, tapi Tuhan kita yang luar biasa masih tetap sama, Ia adalah pribadi yang setia dan tidak akan pernah berubah mengasihi saya dan kamu.

From
Arie Winardi seKeluarga dalam Tuhan🙏🏻
“Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.” (1 Tes 1:2)