Ezra 9

Ezra 9:3
Ketika aku mendengar perkataan itu, maka aku mengoyakkan pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut kepalaku dan janggutku dan duduklah aku tertegun. Lalu berkumpullah kepadaku semua orang yang gemetar karena firman Allah Israel, oleh sebab perbuatan tidak setia orang-orang buangan itu, tetapi aku tetap duduk tertegun sampai korban petang.

Sekali lagi melihat beban yang berat yang harus Ezra emban, ketika Ezra diperhadapkan pada situasi yang benar-benar menggoncang akal sehat dan hatinya, bagiamana pengenalanNya akan Tuhan membuat dia merasa hancur ketika mendapati bangsa yang ia jaga ini malah berbalik tidak setia sama Tuhan, mereka melakukan kekejian dimata Tuhan dengan melakukan perkawinan campuran yang Tuhan larang.

Ezra 9:9-10
Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem. Tetapi sekarang, ya Allah kami, apa yang akan kami katakan sesudah semuanya itu? Karena kami telah meninggalkan perintah-Mu

Dengan pengenalan akan Tuhan membuat ia semakin rendah hati dan sadar bagaimana penyertaan Tuhan selama inilah yang membuat bangsanya tetap bertahan sampai saat ini. Bahkan saat-saat terburuk yang mereka lalui tetap ada Tuhan disana yang tidak meninggalkan mereka.

Ezra 9:15
Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar, sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di hadapan-Mu.”

Saat semakin menganal kasih yang Tuhan berikan, semakin membuat Ezra ketakutan untuk berdiri berhadapan dengan Tuhan, karena ia sadar bahwa klu dosa yang bangsanya lakukan itu diadili dnegan adil, sudah barang tentu mereka semua dimusnahkan.

Dari saat teduh ini saya belajar :

  1. Saat saya semakin bisa mengenal bagaimana probadi Tuhan Yesus, saat itulah saya justru harusnya makin bersyukur karena tidak ada satu kuasapun yang mampu menolong saya dari dosa-dosa yang sya perbuat selain dari kasih dan kemurahan Tuhan saja.
  2. Punya hati seperti Ezra yang benar-benar hancur ketika tau saya sedang mengecewakan Tuhan dengan sikap hidup saya dan mau berusaha utuk kembali lagi membangun relasi yang lebih baik lagi dari sebelumnya dengan Tuhan yang mengasihi saya.

Palopo, 10-01-2020
Have a good night 🙏🏻

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *